Jimat Jenderal Sudirman Ketika Lolos dari Kepungan Tentara Belanda

Destriana Indria Pamungkas, Jurnalis
Minggu 03 September 2023 07:53 WIB
Ilustrasi untuk jimat Jenderal Sudirman (Foto: Istimewa)
Share :

JIMAT Jenderal Sudirman ketika lolos dari kepungan tentara Belanda sangat menarik dibahas. Hal ini juga kembali diungkap dalam acara perayaaan HUT ke-72 TNI.

Perayaan yang berlangsung di Pelabuhan Indah Kiat Cilegeon, Banten, pada 5 Oktober 2017 lalu dimeriahkan dengan sosio drama mengenai sang jenderal saat bergerilya di masa agresi militer II tahun 1948.

Lantas, seperti apa drama yang diperankan oleh Danang Priambodo Sudirman selaku cucu sang jenderal dan seperti apa jimat Jenderal Sudirman?

Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (3/9/2023), dikisahkan, pada 19 Desember 1948 Kota Yogyakarta terasa tengah damai karena Indonesia baru saja merdeka. Namun, tiba-tiba para tentara Belanda tiba-tiba datang dan langsung menyerang para warga.

Di lain sisi, Jenderal Sudirman yang mengatahui kekacauan di Yogyakarta langsung meminta Soeparjo Rustam untuk menghubungi Presiden Soekarno. Kala itu Jenderal Sudirman meminta untuk diadakan perang gerilya.

Namun, Presiden Sukarno saat itu menolak permintaan sang jenderal karena ia mengetahui Sudirman sedang tidak sehat. Pasalnya, saat itu Sudirman memang tengah mengalami sakit TBC. Bahkan hanya satu paru-parunya yang berfungsi.

 BACA JUGA:

Kendati demikian, Sudirman tak mengindahkan penolakkan tersebut dan tetap melakukan gerilya meski ia menjadi buronan nomor satu Belanda.

Perang gerilya yang dilakukan Sudirman dan pasukannya tidaklah mudah. Karena sakit yang diidapnya, Sudirman bahkan harus ditandu melewati hutan demi hutan dengan medan yang terjal. Walaupun begitu, Sudirman beberapa kali lolos dari kejaran Belanda.

Namun, saat sampai di Kediri, pasukan Belanda tiba-tiba menemukan persembunyiannya dan berusaha mengepung. Sudirman juga mendapat laporan jika posisinya sudah tak bisa bergerak lagi.

Cerdiknya, pahlawan kelahiran Purbalingga ini mengajak semua prajuritnya untuk berdzikir bersama. Pada saat itu, seorang warga yang menjadi mata-mata mengatakan jika orang yang sedang berdzikir itu adalah Sudirman.

Namun tentara Belanda tidak percaya dan menganggap mata-mata tersebut menipunya. Alhasil, mata-mata tersebut mati ditembak Belanda.

Sudirman dan pasukannya pun lolos dari kepungan. Saat prajuritnya bertanya mengenai hal ini, Sudirman membeberkan tiga jimat yang membuatnya bisa lolos.

Tiga jimat tersebut adalah tidak pernah lepas dari bersuci, selalu solat tepat waktu, dan yang ketiga adalah perjuangan yang dilakukan atas nama rakyat dan negara.

"Bukan untuk diri sendiri, bukan untuk keluarga, bukan untuk institusi, bukan untuk partai, tetapi untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia," ucap Danang yang berperan sebagai Sudirman.

Akhirnya, agresi militer Belanda II pun selesai dan Jenderal Sudirman menemui Presiden Sukarno.

Demikian jimat Jenderal Sudirman ketika lolos dari kepungan Tentara Belanda. Wallahu a'lam.

(Hafid Fuad)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya