KENAPA di Arab Saudi tidak ada Maulid Nabi? Pasalnya beberapa negara muslim lainnya yang merayakan Maulid Nabi setiap tanggal 12 Rabiulawal untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Di Indonesia Maulid Nabi tahun ini jatuh pada Kamis 28 September 2023. Ini sesuai dengan yang tercantum di laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia.
Lantas kenapa di Arab Saudi tidak ada Maulid Nabi?Ternyata masyarakat Arab menganggap tindakan tersebut sebagai bid'ah. Badi Saudi melalui pemerintahannya Al-Mamlakah Al-Arabiyyah As-Su’udiyyah mengkhawatirkan Maulid Nabi dapat memunculkan kesyirikan.
Mereka melarangan berbagai bentuk perayaan yang tidak sesuai dengan aturan aturan Al-Quran dan Sunnah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim no. 1718)
Life in Saudi Arabia juga menjelaskan bahwa sahabat Nabi Muhammad SAW seperti Thalhah RA dan Zubair RA tidak pernah merayakan hari kelahiran Nabi. Begitu juga dengan empat khalifah dan istri Nabi juga tidak merayakan hari kelahirannya.
Perbedaan mazhab di negara Arab Saudi juga menjadi alasan mengapa mereka tidak merayakan Maulid Nabi. Di Arab Saudi, terdapat interpretasi yang konservatif terhadap agama Islam yang diterapkan oleh gerakan wahabi atau salafi.
Menurut pandangan mereka merayakan Maulid Nabi dianggap bida'ah. Begitu pula dengan inovasi agama yang tidak diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad atau sahabat-sahabatnya.
Oleh karena itu, mereka menganggap perayaan Maulid Nabi sebagai praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam murni.
Pendekatan agama di Arab Saudi lebih berfokus pada konsep tauhid,yaitu keyakinan akan keesaan Allah.
Mereka cenderung menghindari praktik-praktik yang dianggap mengalihkan perhatian dari tauhid. Termasuk perayaan keagamaan yang dianggap tidak diperintahkan secara langsung dalam sumber-sumber utama Islam.
Demikian alasan kenapa di Arab Saudi tidak ada Maulid Nabi. Wallahu a'lam bisshawab.
(RIN)
(Rani Hardjanti)