Kisah Mualaf Koh Ahui, Juragan Mi Ayam yang Dapat Hidayah Islam Lewat Mimpi

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 13 Oktober 2023 11:13 WIB
Ilustrasi kisah mualaf Koh Ahui sang juragan mi ayam. (Foto: Okezone)
Share :

INILAH kisah mualaf Koh Ahui yang memberi banyak inspirasi. Ia merupakan juragan sekaligus penjual mi ayam di depan Masjid Lautze, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Dikutip dari laman Islamislogic, Koh Ahui lahir di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada tahun 1958. Setiap harinya ia bekerja sebagai penjual mi ayam di depan Masjid Lautze.

Koh Ahui keturunan etnis Tionghoa dengan nama Ahui. Ia kemudian memeluk Islam pada tahun 2001, juga di Masjid Lautze.

Ia kini mengubah namanya menjadi Muhammad Abdul. Dirinya mengaku dulu tidak pernah terbesit untuk menjadi Muslim. 

Koh Ahui memang tidak pernah peduli dengan agama apa pun. Baginya kehidupan hanyalah tidur, bangun, makan, dan mencari uang sebanyak-banyaknya.

Dia tidak menyangka sikap pragmatis itu diubah dengan sesuatu yang sifatnya berbeda 180 derajat yakni mimpi. Koh Ahui mengaku mantap masuk Islam lantaran mendapat petunjuk berupa mimpi.

Sekira tahun 1997, dirinya bermimpi ada di sebuah ruangan besar yang menggelar pengajian dan ia berada di dalamnya. Mulanya Koh Ahui mengabaikan, tapi ternyata mimpi-mimpi yang berhubungan dengan Islam datang berulang kali.

Kemudian tahun 1998, dia kembali bermimpi terkait Islam. Anehnya, mimpi serupa dialami sang istri. 

Sebelum almarhumah istrinya meninggal dunia, ia bercerita tentang mimpinya, yakni hadir dalam sebuah pengajian dan diberi hadiah Alquran. Namun saat keluar dari tempat pengajian tersebut, Alquran yang dipegang jatuh dan terbelah dua.

Selama 1 tahun 2 bulan, Koh Ahui mengaku tidak bisa tidur sebelum adzan subuh berkumandang. Di telinganya seperti ada bisikan-bisikan. Akhirnya dia membulatkan tekad untuk masuk Islam dan mengucap dua kalimat syahadat pada tahun 2001.

Setelah menjadi Muslim, Koh Ahui yang masih penasaran dengan bisikan tersebut bertanya kepada ulama pembimbingnya. Dijelaskan bahwa itu adalah suara orang mengaji.

Sebelum memeluk Islam, Koh Ahui mengungkapkan kehidupannya sangat terpuruk secara ekonomi. Ia didera kemiskinan, apalagi sepeninggal istrinya.

Namun setelah menjadi Muslim, kehidupan Koh Ahui perlahan-lahan berubah menjadi lebih baik. Dia lebih bersemangat dan bangkit dari keterpurukan menjadi penjual mi ayam di depan Masjid Lautze hingga kini.

"Islam memberi cahaya terang, membantu saya bangkit," bebernya.

Koh Ahui menegaskan tidak ada niat sedikit pun baginya untuk beralih dari Islam. Bagi dia, kehidupannya yang paling sempurna adalah berada dalam tuntunan agama Islam.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya