Ustadz Khalid Basalamah pun menjelaskan apa yang diharamkan atau apa yang menyebabkan dosa dalam agama Islam tidak selalu harus mempunyai dampak negatif bagi diri sendiri maupun sekitar.
"Dosa itu bukan definisinya adalah pada saat dia berefek negatif kepada orang. Dosa itu adalah sesuatu yang dilarang agama, dia berefek atau tidak berefek," jawabnya.
Dalam sebuah hadits dijelaskan, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
"Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali." (HR Ahmad dan Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman. Syekh Al Albani dalam Misykatul Mashobih mengatakan hadits ini shahih)
Ustadz Khalid juga menjelaskan bahwa dalam agama Islam ada waktu di mana seseorang bisa mengambil keuntungan dan ada juga saatnya berbagi kepada orang lain.
"Kalau dalam Islam gini, ada waktu dan masa hidup kita di mana kita memang mengambil keuntungan. Sda saatnya kita memang berbagi sosial. Kalau yang dokter bahasakan tadi itu kesannya semuanya arus ada manfaatnya. Lalu kapan kita harus membantu orang tanpa ada feedback-nya?" paparnya.