7 Hadits tentang Kejujuran, Sifat Terpuji yang Membawa Keselamatan Dunia Akhirat

Hantoro, Jurnalis
Kamis 02 November 2023 11:20 WIB
Ilustrasi hadits tentang kejujuran. (Foto: Shutterstock)
Share :

HADITS tentang kejujuran akan dibahas dalam artikel kali ini. Jujur merupakan sifat terpuji yang bisa membawa pada keselamatan dunia hingga akhirat.

Dikutip dari Muslim.or.id, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc mengatakan jujur bermakna keselarasan antara perkataan dengan perbuatan. Jika tidak sesuai, maka dikatakan dusta.

Ia menerangkan, kejujuran itu ada pada ucapan dan perbuatan. Sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya.

Dia melanjutkan, Imam Ibnul Qayyim berkata, iman asasnya adalah kejujuran (kebenaran) dan nifaq asasnya adalah kedustaan. Maka, tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain.

Hadits tentang Kejujuran

Hadits 1

Dilansir Rumaysho.com, dalam hadits dari sahabat 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya dusta. Ibnu Mas'ud menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (HR Muslim nomor 2607)

Hadits 2 

Begitu pula dalam hadits dari Al Hasan bin 'Ali, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

"Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa." (HR Tirmidzi nomor 2518 dan Ahmad: 1/200. At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini shahih)

Jujur adalah suatu kebaikan sedangkan dusta (menipu) adalah suatu kejelekan. Yang namanya kebaikan pasti selalu mendatangkan ketenangan, sebaliknya kejelekan selalu membawa kegelisahan dalam jiwa.

Hadits 3 

Dari Rifa'ah, ia mengatakan bahwa ia pernah keluar bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ke tanah lapang dan melihat manusia sedang melakukan transaksi jual beli. Beliau lalu menyeru, "Wahai para pedagang!"

Orang-orang pun memerhatikan seruan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sambil menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ التُّجَّارَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فُجَّارًا إِلاَّ مَنِ اتَّقَى اللَّهَ وَبَرَّ وَصَدَقَ

"Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur." (HR Tirmidzi nomor 1210 dan Ibnu Majah: 2146. Syekh Al Albani dalam Shahih At-Targhib 1785 mengatakan hadits ini shahih lighoirihi (shahih dilihat dari jalur lainnya)) 

Hadits 4

Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا – فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

"Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu." (HR Bukhari nomor 2079 dan Muslim: 1532)

Hadits 5

Dijelaskan dalam Muhammadiyah.or.id, seorang muslim yang mengimani Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai Tuhannya dan Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebagai nabinya dengan penuh kejujuran maka ia dijamin masuk surga.

Nabi Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ

"Tiada seorang yang menyaksikan bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah dengan penuh kejujuran dari hatinya, kecuali diharamkan oleh Allah terhadap neraka." (HR Bukhari)

Hadits 6

Kejujuran akan memberikan ketenangan karena sesuai fitrah manusia. Sedangkan kebohongan akan mengakibatkan kebimbangan dan kegalauan akibat bertentangan dengan fitrahnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

"Tinggalkanlah hal yang membimbangkan kalian, menuju sesuatu yang tidak membimbangkan, sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan, dan kebohongan adalah kebimbangan." (HR Turmudzi; hadits hasan shahih)

Hadits 7

Jujur dalam bertutur kata adalah bentuk kejujuran yang paling populer di tengah masyarakat. Orang yang selalu berkata jujur akan dikasihi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan dipercaya oleh orang lain.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

اضمنوا لي ستة أضمن لكم الجنة ، أصدقوا إذا حدثتم ، وأوفوا إذا وعدتم ، وأدّوا إلى ائتمنتم ، واحفظوا فروجكم ،

وغضوا أبصاركم ، وكفوا أيديكم

"Jaminlah kepadaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin bagi kalian surga: Jujurlah jika berbicara, penuhilah jika kalian berjanji, tunaikan jika kalian dipercaya, jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan kalian, dan tahanlah tangan kalian." (HR Hakim) 

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai hadits tentang kejujuran. Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya