Mengetahui Momen Khadijah Jatuh Cinta kepada Nabi Muhammad

Tim Okezone, Jurnalis
Minggu 12 November 2023 14:12 WIB
Ilustrasi kisah momen Khadijah jatuh cinta kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. (Foto: Shutterstock)
Share :

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mampu menjadi pendengar yang baik, diam dengan baik, dan bisa berbicara dengan baik. Ketika diam, beliau menampakkan kewibawaan. Ketika berbicara, ia menampakkan kecemerlangan dan logika yang cerdas, tidak terlalu jarang dan tidak terlalu banyak.

Jika Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam berbicara atau tersenyum, gigi-giginya bersinar putih dan bersih. Khadijah mulai berpikir bahwa Nabi Muhammad adalah pemuda yang sekufu baginya. Bahkan, dia merasa telah tertawan oleh spirit Nabi Muhammad yang kuat, membuat jiwanya sendiri tunduk sekaligus memancarkan kebahagiaan.

Itulah ketakutan orang yang mabuk dan khudlu' (tunduknya)-nya pecinta. Kepasrahan pecinta dalam memandang orang yang dicintai. Namun, Khadijah berpikir apakah pemuda yang bergelar al-amin dan ash-shadiq itu mau menikah dengan dirinya yang sudah berumur 40 tahun? Apakah mungkin Nabi Muhammad menerima perasaan seorang janda tua sementara ia berpaling dari gadis-gadis Makkah dan bunga-bunga Bani Hasyim yang segar?

Dalam cengkeraman kebingungan dan rasa gelisah itu, datanglah seorang sahabatnya, Nafisah binti Muniyah. Begitu sang sahabat mengajaknya bicara, segeralah tersingkap rahasia yang tersembunyi. Nafisah menganggap itu sebagai hal yang mudah karena di antara wanita- wanita Quraisy tidak ada wanita yang lebih tinggi nasab dan kehormatannya daripada Khadijah yang kaya sekaligus cantik. Semua orang sangat ingin menikah dengannya, jika itu mungkin.

Begitu keluar meninggalkan Khadijah sahabatnya, Nafisah bergegas menemui Muhammad al-Amin Ash-Shadiq dan segera memulai pertanyaan dengan sangat cerdas: "Wahai Muhammad, apakah yang membuatmu belum menikah?"

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menjawab, "Aku tidak memiliki biaya untuk menikah." Sambil tersenyum, Nafisah berkata, "Jika engkau dicukupi lalu diajak untuk memasuki pintu kekayaan, kehormatan, dan kecukupan, apakah engkau bersedia?"

Dengan penasaran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bertanya, "Siapakah ia?" Tanpa menunggu lama, Nafisah menjawab, "Khadijah binti Khuwailid."

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menjawab, "Jika ia mau, aku terima." Nafisah segera menyampaikan kabar gembira itu kepada Khadilah. Ada pun Muhammad al-Amin memberitahukan kepada paman-pamannya akan keinginannya untuk menikah dengan Khadijah.

Paman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, Abu Thalib, Hamzah dan lain-lain segera pergi bertandang ke kediaman paman Khadijah Amar ibn Asad ibn Abdil Uzza ibn Qushay untuk meminang Khadijah. Sang paman begitu memuji Nabi Muhammad dan segera menikahkan mereka dengan maskawin 20 anak unta.

Setelah akad nikah berlangsung, hewan-hewan itu pun disembelih dan dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Rumah Khadijah dibuka untuk semua keluarga dan kerabat. Salah satu dari mereka yang hadir adalah Halimah As-Sa'diyah, ibunda yang menyusui Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang datang untuk menyaksikan pernikahan putranya. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya