3. Lawannya
Dajjal dibunuh Nabi Isa Alaihissallam. Diterangkan dalam hadits dari 'Abdullah bin 'Amr, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
"Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas'ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya." (HR Muslim nomor 2940)
Sementara lawan dari Yajuj dan Majuj adalah Raja Dzulqarnain. Dia adalah seorang raja yang memiliki kekuasaan luar biasa, apa saja dia bisa lakukan.
Dzulqarnain raja yang adil, meski Allah Subhanahu wa Ta'ala menyerahkan kewenangan kepadanya untuk berbuat yang dia suka kepada rakyatnya.
Dzulqarnain tak berbuat sewenang-wenang. Orang yang zalim dia beri hukuman, mereka yang baik diberi ganjaran (Lihat poin 1, Quran Surat Al Kahfi Ayat 92–99).
Itulah beberapa perbedaan Dajjal dan Yajuj Majuj yang muncul pada akhir zaman kelak. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)