Dia juga mengatakan pejabat Pemerintah Israel dan tokoh masyarakat menjadi sasaran serangan digital, termasuk ancaman kematian hingga komentar-komentar buruk diyakini berasal dari Indonesia.
"Kampanye oleh aktivis daring di Asia Tenggara juga menargetkan anggota IDF sebagai respons atas agresi Israel di Gaza," sambung pembawa acara tersebut.
Hal ini pun menuai beragam respons warganet hingga lebih dari 1.000 komentar. "Baru dijulidin online, belum aja dighibahin depan mukanya," tulis pemilik akun @put***** di kolom komentar.
"Jangan coba-coba dengan netizen +62. Mereka bisa membunuh tanpa menyentuh. Apalagi netizen mak-mak sambil rebahan," ungkap @lhi*****.
"Paling tidak ini akan memberatkan timbangan kebaikan kita walaupun gak seberapa di yaumul akhir nanti," komentar @fia*****.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)