Khatib Jumat 2 Februari 2024 Diimbau Sampaikan Pesan Persaudaraan Manusia

Tim Okezone, Jurnalis
Rabu 31 Januari 2024 10:22 WIB
Anggota Majelis Hukama Muslimin TGB M Zainul Majdi mengajak khatib Jumat menyampaikan pesan persaudaraan manusia. (Foto: Istimewa/MHM)
Share :

ANGGOTA Komite Majelis Hukama Muslimin (MHM) TGB M Zainul Majdi mengimbau khatib pada Sholat Jumat 2 Februari 2024 untuk menyampaikan pesan persaudaraan manusia dalam khutbahnya. Ajakan ini disampaikan TGB sehubungan Hari Persaudaraan Manusia Sedunia yang diperingati setiap 4 Februari.

Menurut TGB M Zainul Majdi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag untuk dapat juga menerbitkan imbauan yang sama kepada Dewan Kemakmuran Masjid, termasuk juga kepada Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI).

"Hari Persaudaraan Manusia Sedunia diperingati setiap awal Februari. Kami mengimbau para khatib untuk menyampaikan pesan persaudaraan dalam khutbah Jumat pada 2 Februari 2024," terang TGB M Zainul Majdi di Jakarta, Rabu (31/1/2024). 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2020 menetapkan 4 Februari sebagai Hari Persaudaraan Manusia Sedunia. Peringatan ini didasarkan pada penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama.

Dokumen ini ditandatangani oleh Grand Syekh Al Azhar yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM), Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, bersama Pempimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Abu Dhabi, 4 Februari 2019.

Menurut TGB, panggilan akrabnya, pesan persaudaraan ini sangat penting di tengah kontestasi pemilihan umum (pemilu) yang tengah berlangsung. Masa kampanye dalam dua bulan terakhir telah menghangatkan tensi politik di Indonesia. Hal ini harus dimitigasi agar tidak berujung pada segragasi dan perpecahan umat. 

"Pesan persaudaraan ini menjadi sangat penting agar semua pihak memahami bahwa perbedaan, termasuk beda pilihan politik, adalah hal wajar yang tidak harus diperuncing hingga mengarah pada perpecahan," sebut TGB.

"Semua manusia mempunyai hak yang sama untuk bukan sekadar hidup, tetapi untuk hidup terhormat, bermartabat, bersaudara, rukun dan damai. Karenanya, keragaman dan perbedaan yang ada bukan alasan untuk saling menghina, merendahkan, mencaci, dan memusuhi," sambungnya.

"Persahabatan Imam Akbar Ahmed Al Tayeb dan Paus Fransiskus patut menjadi contoh bahwa keimanan bukan sekat yang membatasi persaudaraan," tandasnya. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya