Ketiga, setiap langkah menuju masjid akan menghapus dosa-dosa, dan langkah lainnya meninggikan derajatnya. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
"Barang siapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya." (HR Muslim nomor 666)
"Setiap langkah menuju tempat ibadah, termasuk Sholat Idul Fitri, adalah sedekah, tentunya besar pahalanya," ucap Ustadz Ainul Yaqin.
Sebagaimana dalam salah satu riwayat hadits, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
وَكُلُّ خَطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ
"Setiap langkah berjalan untuk menunaikan sholat adalah sedekah." (HR Muslim nomor 1009)
"Tujuannya sangat mulia, tentunya apa yang dikerjakan Nabi Shallallahu alaihi wassallam pasti sangat istimewa dan mulia kandungan hikmah di dalamnya," ungkap Ustadz Ainul Yaqin.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menempuh jarak antara berangkat dan pulang dengan jalan berbeda untuk mengambil keberkahan dari kedua jalan tersebut. Hal ini dikarenakan langkah kaki menuju tempat sholat dihitung sebagai ibadah. Sehingga dengan mengambil jalan yang berbeda, maka akan tercapai keberkahan dari kedua jalan tersebut.
"Tujuannya sangat mulia, salah satu kebiasaan Nabi Shallallahu alaihi wassallam adalah menghampiri, menyapa, atau mengajak seluruh umat Islam pada waktu itu untuk berangkat ibadah, selain bentuk uswah hasanah," beber Ustadz Ainul Yaqin.
"Nabi ingin agar rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala meliputi semua jalan yang dilalui beliau, termasuk orang yang dijumpai beliau, agar mendapat rahmat dan keberkahan Allah Ta'ala," pungkasnya.
Allahu a'lam.
(Hantoro)