Mengapa Gelar Haji Tidak Ada di Arab Saudi?

Hantoro, Jurnalis
Rabu 24 April 2024 15:24 WIB
Ilustrasi penyebab gelar haji tidak ada di Arab Saudi. (Foto: Okezone)
Share :

Diketahui pada zaman pendudukan Belanda, sudah banyak pahlawan Indonesia yang menunaikan ibadah haji, seperti Pangeran Diponegoro, HOS Cokroaminoto, Ki Hajar Dewantara, dan masih banyak yang lainnya.

Kepulangan mereka dari menunaikan ibadah haji banyak membawa perubahan untuk Indonesia ke arah yang lebih baik. Tentu hal seperti ini merisaukan pihak Belanda. Maka itu, Belanda berusaha mengawasi dan memantau aktivitas serta gerak-gerik para ulama.

Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Pemerintahan Belanda Staatsblad Tahun 1903. Kala itu Pemerintahan Kolonial Belanda mengkhususkan Pulau Onrust dan Pulau Kayangan (sekarang Pulau Cipir) di Kepulauan Seribu (sekarang termasuk wilayah DKI Jakarta) menjadi gerbang utama jalur lalu lintas perhajian di Indonesia. 

Di Pulau Onrust dan Pulau Kayangan (sekarang Pulau Cipir) di Kepulauan Seribu, orang-orang yang pulang dari menunaikan ibadah haji banyak yang dikarantina. Setelah itu akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.

Oleh sebab itu, gelar haji menjadi sebagai cap yang memudahkan Pemerintah Hindia Belanda untuk mengawasi orang-orang yang dipulangkan ke kampung halamannya. Mereka juga jadi mudah untuk mencari orang tersebut apabila terjadi pemberontakan.

Hingga kini kebiasaan penambahan gelar haji (H) dan hajah (Hj) di depan nama orang-orang yang telah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah pada akhirnya menjadi turun-temurun dan dijadikan gelar yang memiliki nilai prestise tersendiri di mata masyarakat.

Demikian sejarah gelar haji dan hajah di Indonesia yang ternyata tidak ada di Arab Saudi atau negara lain. Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya