INILAH kisah mantan tentara Amerika bernama James Yee mantap masuk Islam. Dirinya yakin menjadi mualaf setelah mengalami berbagai cobaan dunia, salah satunya masuk penjara.
Mantan tentara perwira Amerika Serikat ini mantap masuk Islam setelah melakukan dialog antar-agama dengan para pelajar. James Yee sendiri terlahir dari keluarga militer generasi ketiga dan memiliki garis keturunan China-Amerika. Dia dibesarkan di keluarga yang taat dengan agamanya kala itu.
Yee lulus dari akademi militer Amerika Serikat yang bergengsi yakni West Point. Tidak main-main, dia sempat menjabat sebagai perwira Artileri pertahanan udara kala itu.
Dirinya menjadi mualaf pada 1991, tepatnya setelah melakukan dialog antar-agama dengan para siswa yang sedang belajar agama Islam. Pasalnya, dia menemukan beberapa ajaran dalam Islam yang juga diajarkan dalam agama sebelumnya.
"Wow Muslim sangat dekat dengan apa yang saya percaya sebelumnya," ucap James Yee seperti dikutip dari kanal YouTube Renung Kalbu.
Mulanya Yee ditanya soal konsep memercayai satu Tuhan. Sebagai orang yang percaya dengan konsep Trinitas, dia lantas mengatakan jika hal itu sangat sesat. Selanjutnya, Yee ditanya tentang agama Islam. Ia mengaku tidak tahu sama sekali dengan agama tersebut.
"Kemudian komentar dibuat, 'Bagaimana saya bisa menilai sesuatu sebagai kesesatan jika saya tidak tahu apa-apa tentang itu.' Itu masuk akal bagi saya," kata Yee.
Dari dialog itulah Yee mulai mencari tahu tentang agama Islam. Dia pergi ke toko buku, membeli buku umum tentang Islam dan menemukan banyak kesamaan dalam ajaran agama sebelumnya.
"Saya mengenali nama-nama yang akrab Abraham, Musa, David, Joseph, Noah, Yesus," ujarnya.
Itulah yang membuatnya mantap memeluk agama Islam. Setelah menjadi mualaf, Yee berniat menjadi seorang Muslim yang biasa-biasa saja, hanya mengerjakan kewajiban sholat lima waktu, berpuasa, serta berhaji.
Namun, niatnya berubah setelah melihat orang lain melakukan sholat lebih dari lima kali sehari dengan sholat sunah serta berpuasa di luar bulan Ramadan, yakni Senin dan Kamis. Tidak hanya itu, Yee juga bertemu orang Muslim yang melakukan haji berkali-kali.
"Saya akan menjadi super-Muslim. Suatu hari saya akan pergi haji," tegasnya.
Ternyata rencananya untuk berangkat haji dipercepat oleh Allah Subhanahu wata'ala. Dalam waktu 5 bulan, Yee sebagai seorang letnan muda tiba-tiba dikirim ke Jerman untuk menjalani tugas.
Di Jerman, dia diperintahkan untuk pergi ke Arab Saudi. Pasalnya, ada kemungkinan terjadi pengeboman kedua di Baghdad. Beruntungnya, hal itu tidak terjadi.
Meski demikian, pasukannya sudah telanjur dikirim ke Arab Saudi. Di sana, dia berkunjung ke Dawah Center dan menemukan sebuah nota militer yang ditandatangani dua jenderal.
Nota tersebut berisi keterangan jika seorang tentara Muslim Amerika yang di Arab Saudi bisa mendapatkan empat hari libur dari tugas militer untuk pergi ke Makkah. Tentu saja James Yee langsung antusias membacanya.
"Wow saya seorang Muslim baru. Saya harus pergi ke Makkah sekali dalam hidupku. Saya akan mengambil kesempatan ini," katanya.