Bacaan Surat An-Naml Ayat 30, Berisi Doa Nabi Sulaiman untuk Menundukkan Hati Seseorang

Hantoro, Jurnalis
Senin 29 April 2024 14:29 WIB
Ilustrasi bacaan Surat An-Naml Ayat 30 berisi doa Nabi Sulaiman Alaihissallam untuk menundukkan hati seseorang. (Foto: Pexels)
Share :

SURAT An-Naml Ayat 30 dibahas Okezone Muslim dalam artikel berikut ini. Berisi doa Nabi Sulaiman Alaihissallam untuk menundukkan hati seseorang.

An-Naml adalah surat ke-27 dalam kitab suci Alquran. Memiliki arti Semut, surat ini termasuk golongan Makkiyyah atau turun kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam di Kota Makkah, Arab Saudi.

Dilansir laman Abusyuja, penamaan Surat An-Naml karena merujuk pada lafadz an-naml yang terdapat dalam ayat ke-18 dan 19.

Di dalam Surat An-Naml juga memuat tentang perkataan Raja Semut kepada rakyatnya agar segera masuk ke sarang. Perintah itu diucapkan karena Nabi Sulaiman Alaihissallam dan bala tentaranya hendak melintasi tempat tersebut.

Mendengar perkataan Raja Semut, Nabi Sulaiman Alaihissallam tersenyum dan kagum atas keteraturan semut-semut itu. Beliau pun bersegera mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas segala nikmat yang diberikan berupa kerajaan, kekayaan, ilmu memahami bahasa hewan, serta memiliki bala tentara dari golongan manusia, jin, serta binatang.

Berikut ini Surat An-Naml Ayat 30 yang berisi bacaan doa Nabi Sulaiman Alaihissallam untuk menundukkan hati seseorang, sebagaimana terdapat dalam Alquran Digital Okezone:

اِنَّهٗ مِنۡ سُلَيۡمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسۡمِ اللّٰهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِۙ

Arab latin: Innahuu min Sulaimaana wa innahuu bismil laahir Rahmaanir Rahiim.

Artinya: "Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, 'Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang," 

Tafsir Surat An-Naml Ayat 30

Setelah Ratu Balqis membaca surat Nabi Sulaiman Alaihissallam yang disampaikan burung hud-hud itu, ia pun mengumpulkan pemuka-pemuka kaumnya dan mengadakan persidangan.

Dalam persidangan itu, Ratu Balqis menyampaikan isi surat tersebut dan meminta pertimbangan kepada yang hadir, "Wahai pemimpin kaumku, aku telah menerima surat yang mulia dan berarti dikirimkan oleh seseorang yang mulia pula."

Dalam ayat ini diterangkan bahwa Ratu Balqis merundingkan dan memusyawarahkan isi surat Nabi Sulaiman Alaihissallam dengan pemuka-pemuka kaumnya. Sekalipun yang melakukan permusyawaratan itu adalah Ratu Balqis dan pemuka-pemuka kaumnya yang belum beriman, tetapi tindakan Ratu Balqis itu disebut Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya.

Hal ini menunjukkan bahwa prinsip musyawarah itu adalah prinsip yang diajarkan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada manusia dalam menghadapi persoalan-persoalan yang mereka alami dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, siapa pun yang melakukannya, maka tindakan itu adalah tindakan yang dipuji Allah Ta'ala.

Dalam ayat ini disebutkan bahwa surat Nabi Sulaiman Alaihissallam yang dikirim kepada Ratu Balqis itu disebut kitabun karim (surat yang mulia). Hal ini menunjukkan bahwa surat Nabi Sulaiman itu adalah surat yang mulia dan berharga karena:

1. Surat itu ditulis dalam bahasa yang baik dan memakai stempel sebagai tanda surat resmi.

2. Surat itu berasal dari Sulaiman, sebagai seorang raja sekaligus nabi.

3. Surat tersebut dimulai dengan Bismillahir Rahmanir Rahim.

Menurut suatu riwayat, surat Nabi Sulaiman Alaihissallam tersebut merupakan surat yang pertama kali dimulai dengan Basmalah. Cara membuat surat seperti yang dilakukan Nabi Sulaiman ini adalah cara yang baik untuk dicontoh oleh setiap kaum Muslimin ketika membuat surat.

Ada beberapa hal yang terjadi berkat keistimewaan surat Nabi Sulaiman Alaihissallam, di antaranya ialah:

1. Surat itu disampaikan burung hud-hud dalam waktu yang singkat kepada Ratu Saba'.

2. Kemampuan burung hud-hud menerima pesan dan menangkap pembicaraan dalam perundingan Ratu Saba' dengan pembesar-pembesarnya.

3. Surat itu dapat pula dimengerti dan dipahami oleh penduduk negeri Saba'.

4. Para utusan pemuka kaum Saba' dapat menyatakan pendapat mereka dengan bebas. Tidak ada sesuatu pun yang menghalangi mereka mengemukakan pendapat masing-masing. Dengan demikian, hasil perundingan itu adalah hasil yang sesuai dengan pikiran dan pendapat rakyat negeri Saba'.

Itulah penjelasan mengenai Surat An-Naml Ayat 30 yang berisi doa Nabi Sulaiman Alaihissallam untuk menundukkan hati seseorang. Allahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya