Dulu Ateis, Bule Cantik Ini Dapat Hidayah Islam Gara-Gara Diberi Lumpia

Hantoro, Jurnalis
Minggu 19 Mei 2024 22:19 WIB
Ilustrasi bule cantik dapat hidayah Islam gara-gara diberi lumpia. (Foto: Shutterstock)
Share :

INILAH kisah bule cantik bernama Maya Wallace mendapat hidayah Islam gara-gara diberi makanan lumpia khas Semarang, Indonesia, saat momen buka puasa Ramadhan. Ia sebelumnya tidak memiliki agama alias ateis. Sejak SMA, dia sebenarnya ingin mengenal agama, tapi bukan untuk memeluknya. 

Di sekolahnya tidak ada pengajar yang mengetahui agama Islam. Maya sendiri dahulu memandang Islam bukanlah ajaran yang benar, bahkan menganggap penganutnya suka meneror orang tidak berdosa dan meledakkan bangunan yaitu teroris.

Maya kala itu tidak mempunyai keinginan untuk masuk Islam. Prosesnya berawal pada 2005 saat dia bekerja di call center. Para pegawainya mayoritas orang Pakistan yang beragama Islam.

Dari situlah Maya melihat mereka tidak seperti apa yang dia bayangkan sebelumnya mengenai orang Islam. Seiring berjalannya waktu, Maya mulai memerhatikan sikap teman-temannya.

"Namun satu hal yang menonjol bagiku adalah bahwa mereka melakukan apa pun dengan cara yang sangat terhormat. Mereka sangat menjaga kehormatan diri sendiri. Pelan-pelan aku mulai memerhatikan tingkah laku dan sikap mereka. Itu yang mengenalkanku pada Islam," papar Maya seperti dilansir kanal YouTube Ape Astronaut.

Ketika bulan Ramadhan tiba, teman-teman Maya itu pun berpuasa. Menariknya saat buka puasa bersama, Maya yang tidak berpuasa ditawari lumpia oleh temannya. Ini yang membuatnya terkesan.

"Salah satu sahabatku, Sam Shayma, menyodorkan sekotak lumpia dan menawarkannya kepadaku. Itu merupakan momen yang berkesan bagiku. Aku yang makan sepanjang hari, bahkan mungkin tanpa sadar telah minum air atau yang lainnya di hadapan mereka, malah ditawari makanan dan diajak berbuka puasa bersama mereka," kisahnya.

Kebaikan temannya itu pun membuat Maya ingin mengenal lebih dalam ajaran agama Islam. Dia perlahan tertarik dan ingin tahu banyak hal tentang Islam.

"Apakah kebaikan ini hanya ada pada para sahabatku? Apakah ini merupakan bagian dari ajaran Islam?" tanya Maya penasaran. 

Maya yang mempelajari agama Islam pun tersadar bahwa memercayai saja tidak cukup. Dia harus mengubah semua kebiasaannya yang tidak sesuai ajaran Islam.

"Islam punya aturan tersendiri dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan hukum. Jika aku berniat menjadi seorang Muslimah, berniat menjadikan Islam sebagai jati diriku, segalanya yang aku ketahui selama ini harus berubah," ujarnya.

Dia pun mulai belajar menjauhi larangan yang ada di agama Islam. Maya bimbang untuk masuk agama Islam karena merupakan komitmen seumur hidup.

Salah satu ketakutan Maya adalah respons keluarganya yang tidak mengenal agama. Maya berusaha mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu sang ibu, tapi karena ketakutannya dia selalu mengurungkan niatnya.

"Aku berkeinginan masuk Islam pada bulan Ramadhan. Aku ingin berpuasa selama bulan tersebut, serta aku ingin merasakan nuansa Ramadhan," ucapnya. 

Pada akhirnya dia memberanikan diri mengutarakan keinginannya untuk memeluk Islam beberapa pekan sebelum Ramadhan. Maya pun memberi tahu sang ibu keinginannya memeluk agama Islam.

Di luar dugaan ternyata sang ibu dapat menerima keputusannya. Dia pun pergi ke Masjid Glasgow dan mengucapkan dua kalimat syahadat pada 2009.

Saat awal memeluk agama Islam, Maya belum mengenakan hijab, namun temannya memberikan penjelasan yang membuat dirinya sadar bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan aturan mengenakan hijab untuk melindungi para perempuan.

Wallahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya