Maya yang mempelajari agama Islam pun tersadar bahwa memercayai saja tidak cukup. Dia harus mengubah semua kebiasaannya yang tidak sesuai ajaran Islam.
"Islam punya aturan tersendiri dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan hukum. Jika aku berniat menjadi seorang Muslimah, berniat menjadikan Islam sebagai jati diriku, segalanya yang aku ketahui selama ini harus berubah," ujarnya.
Dia pun mulai belajar menjauhi larangan yang ada di agama Islam. Maya bimbang untuk masuk agama Islam karena merupakan komitmen seumur hidup.
Salah satu ketakutan Maya adalah respons keluarganya yang tidak mengenal agama. Maya berusaha mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu sang ibu, tapi karena ketakutannya dia selalu mengurungkan niatnya.
"Aku berkeinginan masuk Islam pada bulan Ramadhan. Aku ingin berpuasa selama bulan tersebut, serta aku ingin merasakan nuansa Ramadhan," ucapnya.
Pada akhirnya dia memberanikan diri mengutarakan keinginannya untuk memeluk Islam beberapa pekan sebelum Ramadhan. Maya pun memberi tahu sang ibu keinginannya memeluk agama Islam.
Di luar dugaan ternyata sang ibu dapat menerima keputusannya. Dia pun pergi ke Masjid Glasgow dan mengucapkan dua kalimat syahadat pada 2009.
Saat awal memeluk agama Islam, Maya belum mengenakan hijab, namun temannya memberikan penjelasan yang membuat dirinya sadar bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan aturan mengenakan hijab untuk melindungi para perempuan.
Wallahu a'lam.
(Hantoro)