LEBIH afdhol sapi atau kambing untuk dijadikan hewan kurban Idul Adha? Dai muda asal Yogyakarta Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc memberi jawabannya secara jelas dan ringkas.
Ia menerangkan, dalil lebih afdhol sapi atau kambing untuk dijadikan hewan kurban Idul Adha bisa dilihat dalam riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ, أَقْرَنَيْنِ, وَيُسَمِّي, وَيُكَبِّرُ, وَيَضَعُ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا. وَفِي لَفْظٍ: ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ . وَفِي لَفْظِ: – سَمِينَيْنِ – وَلِأَبِي عَوَانَةَ فِي “صَحِيحِهِ” : – ثَمِينَيْنِ – . بِالْمُثَلَّثَةِ بَدَلَ اَلسِّين
"Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berkurban dengan dua kibas (domba) putih yang bertanduk, lalu beliau mengucapkan nama Allah dan bertakbir, dan beliau meletakkan kedua kakinya di leher kedua kibas tersebut (saat menyembelih). Dalam lafazh lain disebutkan bahwa beliau menyembelihnya dengan tangannya (muttafaqun 'alaih). Dalam lafazh lain disebutkan, "Saminain, artinya dua kibas gemuk." Dalam lafazh Abu 'Awanah dalam kitab Shahih–nya dengan lafazh, "Tsaminain," artinya kibas yang istimewa (berharga)." (HR Bukhari nomor 5565 dan Muslim: 1966)
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:
أَمَرَ بِكَبْشٍ أَقْرَنَ, يَطَأُ فِي سَوَادٍ, وَيَبْرُكُ فِي سَوَادٍ, وَيَنْظُرُ فِي سَوَادٍ; لِيُضَحِّيَ بِهِ
"Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memerintahkan agar diambilkan kibas (domba) bertanduk, kuku dan perutnya hitam, dan sekeliling matanya hitam. Lalu kibas tersebut dibawa ke hadapan Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk dijadikan kurban." (HR Muslim nomor 1967)
Dari dua hadits tersebut, ciri-ciri hewan yang terbaik untuk kurban adalah: (1) gemuk, (2) warna putih atau warna putih lebih mayoritas, (3) berharga, (4) bertanduk, (5) jantan, (6) berkuku dan berperut hitam, serta (7) sekeliling mata hitam.
"Namun, berkurban dengan hewan yang tidak bertanduk tetap sah. Begitu pula berkurban dengan hewan betina juga sah," jelas Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, seperti disitat dari laman Rumaysho, Senin (27/5/2024).