Asal-usul Panggilan Pak Haji dan Bu Hajah bagi Muslim yang Baru Pulang Berhaji

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 21 Juni 2024 14:08 WIB
Ilustrasi asal-usul panggilan pak haji dan bu hajah di Indonesia. (Foto: MCH/Okezone)
Share :

Berdasarkan penjelasan arkeolog Islam Nusantara, Agus Sunyoto, gelar haji mulai muncul sejak tahun 1916. Gelar haji sebenarnya merupakan pemberian kolonial Belanda.

Pada zaman penjajahan Belanda, mereka sangat membatasi gerak-gerik Muslimin dalam berdakwah. Segala sesuatu yang berhubungan dengan penyebaran agama Islam terlebih dahulu harus mendapat izin dari pihak Pemerintah Belanda.

Belanda sangat khawatir akan menimbulkan rasa persaudaraan dan persatuan di kalangan rakyat pribumi yang berujung menimbulkan pemberontakan. Maka itu, segala jenis ibadah sangat dibatasi, termasuk ibadah haji.

Bahkan, Belanda sangat berhati-hati untuk ibadah haji, lantaran saat itu mayoritas orang yang pergi berhaji, ketika pulang kembali ke Indonesia akan melakukan perubahan. 

Diketahui pada zaman pendudukan Belanda, sudah banyak pahlawan Indonesia yang menunaikan ibadah haji, di antaranya Pangeran Diponegoro, HOS Cokroaminoto, Ki Hajar Dewantara, dan masih banyak yang lainnya.

Kepulangan mereka dari menunaikan ibadah haji banyak membawa perubahan untuk Indonesia ke arah yang lebih baik.

Tentu hal seperti ini merisaukan pihak Belanda. Oleh karena itu, diberi gelar haji atau hajah sebagai upaya Belanda mengawasi dan memantau aktivitas serta gerak-gerik ulama-ulama. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya