Adab-Adab Pulang Haji, Nomor 8 Meningkatkan Amal Ibadah

Hantoro, Jurnalis
Sabtu 22 Juni 2024 13:13 WIB
Ilustrasi adab-adab pulang haji. (Foto: Kemenag.go.id)
Share :

ADAB-adab pulang haji bagi jamaah dari Tanah Suci dibahas dalam artikel berikut ini. Diketahui bahwa jamaah haji Indonesia 2024 mulai memasuki tahap pemulangan dari Arab Saudi.

Para jamaah haji telah menyelesaikan prosesi ibadah rukun, wajib, dan sunnah di Tanah Suci. Secara bergelombang, mereka akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing di Indonesia. 

Jamaah haji pun diimbau selalu mengikuti prosedur pemulangan yang telah ditentukan petugas demi keselamatan serta kelancaran perjalanan. Penting juga bagi jamaah haji untuk memperhatikan adab-adab saat pulang ke negara masing-masing.

"Imam An-Nawawi menyebutkan delapan adab kepulangan dari pelaksanaan ibadah haji. Hal ini patut diperhatikan oleh jamaah haji seusai melaksanakan segenap rangkaian ibadah haji," ungkap Wakil Sekretaris LBM PBNU Ustadz Alhafiz Kurniawan, dikutip dari nu.or.id, Sabtu (22/6/2024).

Berikut ini adab-adab pulang haji yang sangat penting diketahui dan diamalkan semua jamaah: 

1. Segera pulang jika urusan telah selesai

Segera pulang jika semua urusan telah selesai. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَنَوْمَهُ فَإِذَا قَضَى أَحَدُكُمْ نَهْمَتَهُ فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ

"Safar itu bagian dari azab (melelahkan), menghalangi salah seorang untuk makan, minum, dan tidur dengan nyaman. Karena itu, apabila kalian telah menyelesaikan urusannya, bersegeralah pulang menemui keluarganya." (HR Bukhari nomor 1804 dan Muslim 1927)

2. Memberi tahu keluarga

Anas radhiyallahu 'anhu mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لَا يَطْرُقُ أَهْلَهُ لَيْلًا وَكَانَ يَأْتِيهِمْ غُدْوَةً أَوْ عَشِيَّةً

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mendatangi keluarganya pada malam hari (tatkala pulang dari safar). Beliau mendatangi mereka pada waktu siang atau sore hari." (HR Bukhari nomor 1800 dan Muslim: 1938)

Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu berkata:

نَهَى رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا أَطَالَ الرَّجُلُ الْغَيْبَةَ أَنْ يَأْتِيَ أَهْلَهُ طُرُوقًا

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang yang telah lama melakukan safar untuk mendatangi keluarga/istrinya pada malam hari." (HR Muslim nomor 1928)

Hikmah dari larangan ini adalah agar istri yang ditinggal di rumah bisa persiapan menyambut suaminya. Dia bisa bersih-bersih, sehingga pertemuan dalam melepas rindu, tidak mengecewakan. 

3. Usahakan pulang siang hari

Usahakan pulang ke rumah pada siang hari. Jamaah haji dianjurkan memasuki rumah pada siang hari jika memungkinkan dan tidak menyulitkan.

"Tetapi mereka yang tiba di kediamannya pada malam hari dapat langsung masuk ke dalam rumah. Ini, kata Syekh Ibnu Hajar, berlaku bagi mereka yang memiliki istri atau keluarga," jelas Ustadz Alhafidz.

4. Membaca doa ketika melihat kampung halaman

Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu menceritakan: "Kami datang bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga ketika kami melihat Kota Madinah, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan:

آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ

Aayibuun taa-ibuun 'aabiduun li rabbinaa haamiduun

'Orang-orang yang kembali, bertobat, beribadah, dan hanya kepada Rabb kami semua memuji.'

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berulang-ulang membacanya, sampai kami tiba di Madinah." (HR Muslim nomor 1345)

Kaum Muslimin atau jamaah haji bisa membaca doa ini ketika sudah berada di atas pesawat, melihat Jakarta atau kampung halaman. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya