USTADZ Dasad Latif menyatakan turut berduka atas wafatnya tokoh dai salafi Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Dirinya dan kaum Muslimin Tanah Air pun merasa kehilangan.
Ustadz Dasad Latif mengungkapkan bahwa Ustadz Yazid Jawas merupakan seorang ulama besar. Dalam waktu 100 tahun belum tentu ada sosok yang bisa menggantikannya.
"Wafatnya seorang ulama,,,seabad belum tentu ada yg bisa menggantinya," ungkap Ustadz Dasad Latif, seperti dikutip dari keterangan di unggahan akun Instagram-nya @dasadlatif1212, Senin (15/7/2024).
Ia mendoakan semoga Ustadz Yazid Jawas wafat dalam keadaan husnulkhatimah. Kemudian semua amal ibadahnya diterima Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan kesalahannya diampuni oleh-Nya.
"Semoga almarhum husnulkhatimah. Segala amal perbuatannya diterima oleh Allah, dan diampuni dosa-dosanya, serta Allah masukkan ke dalam surga-Nya," doa Ustadz Dasad Latif.
Seperti diketahui, salah satu pendakwah senior Indonesia Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas meninggal dunia pada Kamis 11 Juli 2024. Beliau wafat dalam usia 61 tahun.
Dikutip dari unggahan akun Instagram Masjid Imam Ahmad bin Hanbal (MIAH), jenazah Ustadz Yazid disholatkan pada Jumat 12 Juli pukul 09.00 WIB di Masjid Raya At-Thohiriyah, Empang. Beliau dimakamkan di Taman Makam Wakaf LOS Lolongok, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Ustadz Yazid Jawas dikenal luas sebagai khatib dari manhaj salafi yang istikamah mensyiarkan sunnah. Pendidikan awal beliau dimulai dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta. Ia merupakan murid dari Syekh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin Al Abbad, guru besar di Universitas Islam Madinah (UIM).
Selama menuntut ilmu di Arab Saudi, Ustadz Yazid banyak berguru kepada ulama-ulama ternama, salah satunya Al Imam Al 'Allamah Asy-Syekh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin.
Dedikasi dan ketekunan dalam menuntut ilmu menjadikan Ustadz Yazid salah satu murid kesayangan Syekh Utsaimin. Selain itu, ia juga menguasai kitab-kitab turats seperti hadits Bulughul Maram karya Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani.
Ustadz Yazid Jawas merupakan pendiri dan pengisi kajian Islam ilmiah di Radio Rodja serta Rodja TV. Ia sekaligus membina Pondok Pesantren Minhajus Sunnah di Bogor. Beliau juga rutin memberikan khotbah dan tabligh akbar di berbagai kota di Indonesia.
Allahu a'lam.
(Hantoro)