MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) akan menginisiasi pembentukan Asosiasi Dai Se-Asia Tenggara. Pembentukan ini dilakukan dalam rangkaian kegiatan Konferensi Ulama Se-Asia Tenggara di momen milad ke-49 MUI pada 26–28 Juli 2024 di Jakarta.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengatakan pembentukan Asosiasi Dai Se-Asia Tenggara juga sebagai upaya penguatan dakwah dan keulamaan di Asia Tenggara.
"Tentu kita akan mempertemukan para ulama dan dai, mengikat persaudaraan dengan kuat. Kita membincangkan penguatan dakwah dan keulamaan di ASEAN, sekaligus kita membuat wadah atau asosiasi dakwah se-ASEAN," ujarnya, Sabtu 13 Juli 2024, dilansir mui.or.id.
Ia menekankan pembentukan Asosiasi Dai Se-Asia Tenggara juga untuk memperkuat ikatan keulamaan serta gerakan keumatan menjadi satu. Hal itu dalam rangka memperkuat regional, ekonomi, ketahanan, dan pemikiran.
Kiai Cholil menuturkan, ada peserta dari 10 negara yang telah mengonfirmasi. Sementara, 1 negara ASEAN yang hingga kini belum memberi konfirmasi, yakni Timor Leste.
Dirinya menyampaikan bahwa MUI ingin para dai se-Asia Tenggara bisa bersatu di tengah keberagaman. Sebab, umat Islam di Asia Tenggara ada yang menjadi mayoritas dan minoritas.
"Muslim di Asia Tenggara sangat beragam, karena ada yang mayoritas, bahkan ada negara Islam seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Tapi ada Muslim yang minoritas, seperti di Thailand, Kamboja, dan Vietnam," bebernya.
Oleh karena itu, lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok ini, Asosiasi Dai Se-Asia Tenggara bisa menyatukan persaudaraan sesama Muslim.
"Insya Allah dalam kegiatan pertemuan ulama tersebut mengundang se-ASEAN dan ulama Indonesia tingkat pusat sebanyak 100 orang," ucapnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, dalam forum pertemuan tersebut juga akan dibahas mengenai Wasathiyatul Islam, penyebaran Islam Wasathiyah, penyamaan persepsi, mengharmoniskan gerakan dakwah yang konstruktif, dan perdamaian di ASEAN.
Dia menjelaskan, MUI telah mempersiapkan acara tersebut dengan baik. Sekaligus, para peserta dalam forum ini juga akan menghadiri acara puncak milad ke-49 MUI di Jakarta.
"Sudah berkoordinasi dengan Kemenlu RI dan berkoordinasi dengan Duta Besar RI yang ada di negara ASEAN. Insya Allah akan berjalan dengan baik karena persiapannya sudah berjalan dengan baik," paparnya.
Kiai Cholil berharap Islam bisa menjadi solusi penyelesaian masalah di setiap negara ASEAN, baik itu di negara mayoritas maupun minoritas Muslim.
(Hantoro)