ALQURAN dan sains mengungkap penyebab angin tidak bisa menahan laju terbang burung di angkasa. Diketahui bahwa berbagai keahlian terbang dimiliki burung-burung.
Berkat kemampuan ini, setiap burung bisa tetap melayang di angkasa meski keadaan cuaca sedang kurang baik. Hal itu salah satunya berkat perilaku terbang dengan cara memanfaatkan angin.
Terkait keahlian burung saat terbang ini merupakan salah satu dari sekian banyak tanda kebesaran yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Demikian dijelaskan dalam buku "Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik" karya Ramadhani dan kawan-kawan.
اَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرٰتٍ فِيْ جَوِّ السَّمَاۤءِ ۗمَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا اللّٰهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
Artinya: "Tidakkah mereka memerhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman." (Quran Surat An-Nahl Ayat 79)
Kemudian dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman mengenai burung yang terbang di udara.
اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ
Artinya: "Dan apakah mereka tidak memerhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu." (QS Al Mulk: 19)
Dalam bahasa Arab, kata "amsaka" secara harfiah berarti "menempatkan sesuatu di tangan, merebut, memegang, atau menahan". Maknanya adalah Allah Azza wa Jalla yang memegang burung dengan kekuasaan-Nya.
Tingkat kesempurnaan yang dicapai beberapa spesies burung menurut data ilmiah modern menunjukkan perilaku terbang dengan bermigrasi secara terorganisasi. Proses migrasi ini merupakan perjalanan panjang yang dilakukan oleh jenis burung-burung muda.