DANAU Thabariyah menjadi kering menjadi pertanda kiamat akibat diminum kaum Yajuj dan Majuj. Kisahnya pun dijelaskan dalam sejumlah dalil.
Danau Thabariyah dikenal juga sebagai Danau Tiberias atau Danau Galilea. Ini merupakan danau air tawar yang terletak di antara Dataran Tinggi Golan dan Lembah Celah Yordan, tepatnya di wilayah perbatasan Israel, Lebanon, Yordania, serta Suriah.
Sumber utama airnya berasal dari mata air bawah tanah dan Sungai Yordan yang mengalir melaluinya dari utara ke selatan dan keluar dari danau di Bendungan Degania. Sayangnya dalam 10 tahun terakhir, kekeringan telah terjadi di sepanjang danau ini.
Danau ini telah menjadi hamparan tanah yang kering. Israel harus "mengisi ulang" danau dengan air yang didesalinasi dari Laut Mediterania agar danau tidak menyusut lagi.
Danau Thabariyah Pernah Dijelaskan Nabi Muhammad
Keberadaan Danau Thabariyah pernah dijelaskan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi waasallam. Dalam sebuah hadits, Nabi memberi tahu bahwa Danau Thabariyah akan mengalami kekeringan karena diminum oleh rombongan kaum Yajuj dan Majuj.
Dilansir laman Almanhaj.or.id, diterangkan dalam riwayat hadits An-Nawwas bin Sam'an Radhiyallahu anhu, di dalamnya diungkapkan:
إِذَا أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيْسَى: أَنِّيْ قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِيْ لاَ يَدَانِ لأَحَدٍ بِقِتَالِهمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِيْ إِلَى الطُّوْرِ، وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُوْنَ، فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبْرَيَّةَ، فَيَشْرَبُوْنَ مَـا فِيْهَا، وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُوْلُوْنَ: لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ، وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ، حَتَّى يَكُوْنَ رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِيْنَارٍ لأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِيْ رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُوْنَ فَرْسَى، كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ؛ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُوْنَ فِي اْلأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الله، فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ.
Artinya: "Ketika Allah mewahyukan kepada 'Isa, 'Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang pun dapat mengalahkannya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke Gunung Thur, kemudian Allah mengutus Yajuj dan Majuj, mereka datang dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka melewati Danau Thabariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, 'Di danau ini dulu pernah ada airnya.' Nabiyullah 'Isa dan para sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu kepala seekor sapi lebih berharga daripada seratus dinar milik salah seorang dari kalian. Kemudian Nabiyullah 'Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah, lalu Allah mengutus ulat-ulat pada leher-leher mereka (Yajuj dan Majuj), akhirnya mereka semua mati bagaikan satu jiwa yang mati. Kemudian Nabiyullah 'Isa dan para sahabatnya turun (dari gunung) ke bumi, dan ternyata mereka tidak mendapati satu jengkal pun di bumi kecuali penuh dengan bau busuk dan bangkai mereka. Selanjutnya Nabiyullah 'Isa dengan para sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengutus sekelompok burung yang lehernya bagaikan leher unta, lalu burung tersebut mengambil dan melemparkan bangkai-bangkai itu ke mana saja sesuai dengan kehendak Allah." (Lihat kitab Shahiih Muslim, bab Dzikrud Dajjal (XVIII/68-69, Syarh An-Nawawi))
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, dalam riwayat lain ada tambahan –setelah ungkapan– (لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ), "Kemudian mereka berjalan sehingga mereka sampai ke Gunung Al-Khamr, yaitu Gunung Baitul Maqdis, lalu mereka berkata, 'Kita telah membunuh orang-orang yang ada di bumi, marilah kita bunuh makhluk yang ada di langit.' Lalu mereka melemparkan anak panah mereka ke langit, lalu Allah mengembalikan panah-panah mereka yang telah dilumuri darah." (Shahiih Muslim, bab Dzikrud Dajjal (XVIII/70-71, Syarh An-Nawawi))
Munculnya Yajuj dan Majuj merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat. Kaum ini memiliki sifat perusak dan jumlah mereka sangat banyak.
Asal-usul Yajuj dan Majuj adalah manusia, mereka merupakan keturunan Adam. Beberapa ulama berpendapat bahwa Yajuj dan Majuj berasal dari keturunan Adam dan bukan dari Hawa (istri Adam).
Menurut pandangan ini, Adam pernah mengalami mimpi basah, dan dari mani Adam yang bercampur dengan tanah, lahirlah Yajuj dan Majuj. Namun, pendapat ini sebenarnya tidak memiliki dasar yang kuat.
Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab Fathul Bari (13: 107) menyatakan, "Pandangan yang menyebutkan bahwa Yajuj dan Majuj berasal dari keturunan Adam dan bukan dari Hawa, tidak pernah diungkapkan oleh para salaf kecuali oleh Ka'ab Al Ahbar. Pendapat ini telah dibantah oleh hadits yang diriwayatkan hingga kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang menyatakan bahwa Yajuj dan Majuj berasal dari keturunan Nuh, sedangkan Nuh adalah keturunan Hawa."
Yajuj dan Majuj adalah keturunan dari Yafits Abi At-Turk, yang juga merupakan keturunan dari anak Nuh 'alaihis salam. Dapat merujuk lebih lanjut pada kitab "An-Nihayah, Al Fitan wal Malahim" 1: 153 untuk informasi lebih lanjut.
Dari Abu Sa'id Al Khudri, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
يقول الله تعالى: يا آدم, فيقول: لبيك وسعديك والخير فى يديك. فيقول تعالى: أخرج بعث النار. قال: وما بعث النار؟ قال: من كل ألف تسعمائة وتسعة وتسعين. فعنده يشيب الصغير( وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَاهُم بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللهِ شَدِيدٌ ) قالو: يارسول الله وأينا ذلك الواحد؟ قال: أبشروا فإن منكم رجلا ومن يأجوج ومأجوج ألف.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Wahai Adam. Ia pun menjawab, 'Ya, aku memenuhi panggilan-Mu, dan kebaikan ada di tangan-Mu.' Allah berfirman, 'Keluarkanlah ba'tsun nar!' Ia bertanya, 'Apakah ba'tsun nar itu?' Allah berfirman, 'Dari setiap 1.000 orang, 999 orang sebagai ba'tsun nar (penghuni neraka). Saat itulah anak kecil menjadi tua.' 'Dan gugurlah segala kandungan wanita yang hamil dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk. Akan tetapi azab Allah itu sangat keras'." (QS Al Hajj: 2)
Mereka bertanya, "Siapakah di antara kami yang termasuk satu orang (yang satu) itu?" Beliau bersabda, "Bergembiralah! Sesungguhnya dari kalian 1 orang dan dari Yajuj dan Majuj 1.000 orang." (HR Bukhari nomor 6530)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Yajuj dan Majuj adalah keturunan Adam. Jumlahnya banyak, bahkan mereka akan menjadi penghuni neraka.
Dalil lainnya yang mendukung adalah:
وَأَخْرَجَ الْحَاكِم وَابْن مَرْدَوَيْهِ مِنْ طَرِيق عَبْد اللَّه بْن عَمْرو ” أَنَّ يَأْجُوج وَمَأْجُوج مِنْ ذُرِّيَّة آدَم ، وَوَرَاءَهُمْ ثَلَاث أُمَم ، وَلَنْ يَمُوت مِنْهُمْ رَجُل إِلَّا تَرَكَ مِنْ ذُرِّيَّته أَلْفًا فَصَاعِدًا ” وَأَخْرَجَ عَبْد بْن حُمَيْدٍ بِسَنَدٍ صَحِيح عَنْ عَبْد اللَّه بْن سَلَام مِثْله
"Dikeluarkan oleh Al Hakim dan Ibnu Mardawaih dari jalur 'Abdullah bin 'Amr bahwa Yajuj dan Majuj dari keturunan Adam. Di belakangnya adalah tiga umat. Tidaklah di antara mereka mati melainkan mereka tinggalkan 1.000 keturunan berikutnya. Hadits ini dikeluarkan pula oleh 'Abd bin Humaid dengan sanad shahih dari 'Abdullah bin Salaam semisalnya." (Fathul Bari, 13: 107)
Hadits terakhir ini menunjukkan pula bahwa Yajuj dan Majuj adalah keturunan Adam dan jumlahnya amat banyak.
Allahu a'lam.
(Hantoro)