Sementara itu, peringatan Maulid Nabi di Indonesia pertama kalinya diperkenalkan oleh Wali Songo sekira tahun 1404 Masehi. Peringatan tersebut ditujukan demi menarik hati masyarakat untuk mau memeluk agama Islam.
Sehingga, Maulid Nabi juga dikenal dengan nama peringatan Syahadatain. Istilah Sekaten berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat syahadat.
Sekaten merayakan hari lahir Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang rutin dilaksanakan setiap tanggal 5–11 Rabiul Awal atau dalam kalender Jawa sama dengan bulan Mulud.
Upacara Sekaten diawali dengan iring-iringan para abdi dalem yang membawa gamelan Jawa bernama Kiai Nogowilogo dan Kiai Gunturmadu.
Gamelan ini akan dimainkan selama tujuh hari acara Sekaten dan akan dikembalikan ke keraton pada malam terakhir perayaan. Sekaten akan diakhiri dengan acara gerebeg gunungan Sekaten.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)