Gelar Lokakarya, LPMQ Kemenag Fokus Kembangkan Alquran Digital

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 20 September 2024 17:01 WIB
Lokakarya pengembang Alquran digital LPMQ Kemenag. (Foto: Lajnah.kemenag.go.id)
Share :

LAJNAH Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar lokakarya untuk mengembangkan layanan Alquran digital. Di antara hasilnya adalah penyusunan roadmap lima tahun ke depan pada pengembangan aplikasi digital Alquran dan kajian Alquran.

"Salah satu inovasi yang kita kembangakan tahun ini adalah Chatbot Alquran berbasis AI. Ini adalah kelanjutan dari layanan Alquran yang telah ada, seperti Aplikasi Quran Kemenag versi Android dan iOS, Alquran berbasis web, font Alquran, dan Quran in Word," ungkap Kepala LPMQ Kemenag Abdul Aziz Sidqi dalam lokakarya yang digelar di Jakarta, Rabu 18 September 2024, dikutip dari Lajnah.kemenag.go.id.

Selain pengembangan aplikasi, LPMQ juga tengah memetakan kajian Alquran untuk lima tahun ke depan. Rancangannya sudah dibahas oleh para narasumber dan akan terus disempurnakan. Kajian ini diharapkan dapat menyusun tafsir yang lebih membumi serta sesuai konteks Indonesia.

"Sebelumnya kami sudah meminta masukan dari beberapa ulama, salah satunya Gus Baha. Beliau menyarankan agar kajian Alquran dan tafsir lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam, khususnya dalam konteks keindonesiaan," bebernya.

Sementara Ketua Tim Kajian Alquran LPMQ Kemenag Zarkasi Afif menyoroti pentingnya melanjutkan pengembangan aplikasi Chat Qurani, sebuah inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang telah dicanangkan sejak tahun lalu.

"Tahun lalu kita sudah mencanangkan Chat Qurani, namun belum dapat diluncurkan. Saat ini kita terus mengembangkan. Tahun ini semoga bisa meluncurkannya," ujarnya. 

Aplikasi Chat Qurani akan mengintegrasikan berbagai produk literatur Alquran seperti tafsir tahlili, tafsir wajiz, tafsir tematik, dan lainnya.

"Semua produk Lajnah akan dimasukkan ke dalam mesin ini, sehingga pengguna dapat mengakses dan bertanya tentang tafsir tertentu melalui web Chat Qurani," jelasnya.

Pengguna akan memasukkan pertanyaan di kolom yang tersedia, kemudian sistem AI memberikan jawaban berdasarkan literatur yang telah dimasukkan. Meski demikian, ia mengakui bahwa saat ini belum semua data literatur Alquran masuk ke sistem.

"Sistem ini masih dalam tahap pengembangan dan uji coba. Belum semua data literatur kita input. Namun, akan terus kita sempurnakan," ucapnya.

Dirinya juga mengungkapkan harapan agar roadmap lima tahun ke depan bisa disempurnakan dengan masukan dari berbagai pihak, termasuk para ulama, akademisi, Kominfo, serta pihak terkait lainnya.

"Semoga pengembangan ini bisa didukung penuh, baik dari segi software maupun hardware, sehingga Alquran digital yang kita kembangkan dapat menjulang dan mengakar," pungkasnya. 

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya