BERKACA dari kasus Lolly, ini 6 kewajiban anak kandung kepada orangtua dalam Islam. Laura Meizani atau lebih dikenal Lolly, putri dari artis Nikita Mirzani, kembali menjadi sorotan publik.
Nama Lolly mencuat setelah perseteruannya dengan sang ibu Nikita Mirzani terungkap luas ke publik. Semua ini berawal dari hubungan asmara Lolly dengan Vadel Badjideh yang tidak mendapat restu.
Lolly merasa tidak lagi memiliki hubungan baik dengan ibunya Nikita Mirzani. Melalui akun media sosialnya, Lolly membantah berbagai tuduhan sang ibu, termasuk soal kehamilan dan aborsi.
Sebelum perseteruan ini, Lolly memang kerap terlibat dalam berbagai kontroversi, mirip dengan ibunya tersebut.
Menurut Pandangan Islam
Pertengkaran anak dan ibu antara Lolly dengan Nikita Mirzani ini tentu tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Semua anak justru diajarkan untuk birrul walidain atau berbakti kepada orangtua.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam kitab suci Alquran:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua." (Quran Surat An-Nisa Ayat 36)
Birrul walidain juga diperintahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika ditanya oleh Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau bersabda:
أيُّ العَمَلِ أحَبُّ إلى اللَّهِ؟ قالَ: الصَّلاةُ علَى وقْتِها، قالَ: ثُمَّ أيٌّ؟ قالَ: ثُمَّ برُّ الوالِدَيْنِ قالَ: ثُمَّ أيٌّ؟ قالَ: الجِهادُ في سَبيلِ اللَّهِ قالَ: حدَّثَني بهِنَّ، ولَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزادَنِي
"Amal apa yang paling dicintai Allah 'Azza wa Jalla?" Nabi bersabda: "Shplat pada waktunya." Ibnu Mas'ud bertanya lagi: "Lalu apa lagi?." Nabi menjawab: "Lalu birrul walidain." Ibnu Mas'ud bertanya lagi: "Lalu apa lagi?" Nabi menjawab: Jihad fi sabilillah." Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, tampaknya beliau akan menambahkan lagi. (HR Bukhari dan Muslim)
Kewajiban Anak Kandung kepada Orangtua
1. Taat
Dikutip dari laman Universitas An-Nur Lampung, dijelaskan bahwa anak wajib menaati orangtua dalam kebaikan dan bukan dalam keburukan atau perkara yang mendurhakai Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jadi salah seorang di antara kecuanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada mereka, ucapan 'ah' dan janganlah kamu membentak, dan bantulah mereka untuk berdoa yang mulia." (QS Al Isra: 23)
2. Menghormati dan berbuat baik
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
"Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) baik kepada kedua ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu; hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS Luqman: 14)
3. Menjaga silaturahim dengan saudara ayah dan ibu
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim." (HR Bukhari nomor 5985 dan Muslim: 2557)
4. Tidak mencaci maki orangtua
Diriwayatkan dari sahabat 'Amr bin Al 'Ash radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مِنَ الْكَبَائِرِ شَتْمُ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ
"Termasuk dosa besar adalah seseorang mencaci maki kedua orangtuanya."
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah seseorang bisa mencaci maki kedua orangtuanya?"
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
نَعَمْ يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ
"Benar. Seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain tersebut mencela bapaknya. Dan seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain tersebut mencela ibunya." (HR Muslim nomor 90)
5. Menghormati keluarga orangtua
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيْرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيَعْرِف لِعَالِمِنَا حَقَّهُ
"Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami serta tidak mengenal hak orang alim dari kami." (Shahih al-Jami', hadits nomor 5443, hasan)
6. Menaati wasiat orangtua
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ ۚ أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ الْأَنْعَامِ إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ ۗ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ
"Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad (perjanjian-perjanjian). Dihalalkan bagimu binatang-binatang ternak kecuali apa yang akan dibacakan kepadamu dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang ihram. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut kehendak-Nya." (QS Al Maidah: 1)
Itulah beberapa kewajiban anak kandung terhadap orangtua dalam Islam. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)