Ia melanjutkan, ketika membahas haji tentu yang tergambar bukan hanya ibadah mahdhah, melainkan juga saat pelaksanaan haji. Para jamaah haji akan menemui berbagai kondisi yang menggungah jiwa kebersamaan dan taawun ala birri (saling membantu dalam kebajikan).
Menurut dia, persoalan dan materi seperti itu akan didapatkan para jamaah calon haji di dalam manasik haji.
"Ini menjadi materi penting karena saat pelaksanaan haji nanti para jamaah akan menghadapi berbagai kondisi di mana mereka harus saling membantu sesama dan tidak mengedepankan ego dalam melaksanakan Rukun Islam yang kelima tersebut," paparnya.
Ia juga meminta para jamaah memperkuat manasik secara mandiri dengan mengulang kaji berbagai literasi haji dan juga buku manasik yang sudah dibagikan.
"Ini kita inisiasi agar jamaah lebih dapat belajar mandiri sebelum buku manasik dari Kemenag Pusat kita bagikan. Buku manasik dari pusat baru dibagikan setelah bisa dilakukan pelunasan saat sudah ada ketentuan jumlah BPIH," pungkasnya.
(Hantoro)