Dalam kitab suci Alquran, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَهُوَ ٱلَّذِى سَخَّرَ ٱلْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا۟ مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا۟ مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى ٱلْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: "Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur." (Quran Surat An-Nahl Ayat 14)
Ustadz Jayadi mengungkapkan, melalui karunia yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk Indonesia, masyarakat harus senantiasa bersyukur dan terus menjaganya. Masa depan Tanah Air ialah berada di lautan.
"Karena di dalamnya terdapat berbagai macam kekayaan, jika kita maanfaatkan dan kelola secara optimal, Insya Allah akan dapat memajukan dan menyejahterkan rakyat Indonesia. Itulah anugerah Allah yang diberikan kepada masyarakat Indonesia," pungkas Ustadz Jayadi.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)