JAKARTA - Bulan Syaban adalah salah satu bulan istimewa dalam kalender Hijriah. Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa sunnah, di bulan ini. Puasa selama tiga hari di bulan Syaban menjadi amalan yang penuh keberkahan dan memiliki banyak keutamaan.
Dalam artikel ini, akan diulas keistimewaan puasa Syaban berdasarkan dalil dan penjelasan para ulama, sebagaimana dihimpun Okezone, pada Jumat (17/1/2025):
1. Keutamaan Bulan Syaban
Syaban disebut sebagai bulan yang sering dilalaikan oleh umat Islam karena posisinya yang berada di antara Rajab dan Ramadan. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, Rasulullah SAW bersabda:
“Bulan Syaban adalah bulan yang sering dilupakan manusia, yaitu bulan antara Rajab dan Ramadan. Di bulan itu amal-amal diangkat kepada Allah, Rabb semesta alam, dan aku suka jika amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasai).
Hadis ini menunjukkan, puasa di bulan Syaban sangat dianjurkan, khususnya untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki bulan Ramadan yang penuh berkah.
2. Dalil Puasa 3 Hari dalam Syaban
Melaksanakan puasa sunnah selama tiga hari di bulan Syaban memiliki dasar yang kuat. Nabi Muhammad SAW secara konsisten menganjurkan umatnya untuk memperbanyak puasa di bulan ini. Dalam hadis riwayat Aisyah RA disebutkan:
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadan. Dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dibandingkan di bulan Syaban." (HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa tiga hari dalam Syaban dapat dilakukan sesuai dengan anjuran puasa ayyamul bidh, yakni tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah.