Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu kembali di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, teladan terbaik dalam mendidik anak.
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT,
Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan dan melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan. Hal ini dapat membantu menanamkan keimanan sejak dini.
Berikut beberapa tips untuk mendidik anak menyambut Ramadhan:
Ajak anak untuk berpuasa sesuai dengan kemampuannya. Jelaskan kepada anak tentang makna dan keutamaan bulan Ramadhan.
Libatkan anak dalam kegiatan ibadah, seperti shalat tarawih, tadarus Al-Quran, dan buka puasa bersama.
Ceritakan kisah-kisah inspiratif tentang bulan Ramadhan kepada anak.
Berikan contoh yang baik kepada anak dalam menjalankan ibadah.
Bersabarlah dalam membimbing anak.
Dengan mengenalkan dan melibatkan anak dalam kegiatan Ramadhan, in sha Allah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
Hadirin kaum muslimin dan muslimat, yang semoga Allah merahmati kita semua, tema kita pada saat ini adalah "Sekali dayung dua tiga pulau terlewati."
Kira-kira apa makna pribahasa itu? Itulah peribahasa orang dahulu. Apa makna yang terkandung dalam kata itu? Maknanya adalah sekali mengerjakan maka dapat menyelesaikan dua atau tiga pekerjaan sekaligus atau bahkan lebih, dalam satu waktu."
Kaitannya dengan bulan Ramadhan apa? Jamaah shalat isya dan tarawih yang dirahmati Allah, tentu peribahasa di atas bisa pula kita kaitkan dengan bulan yang mulia ini, yaitu satu orang, bisa mendapatkan pahala dua atau tiga orang atau bahkan lebih dalam satu waktu.
Amalan apa itu? Yaitu memberi makan orang yang berbuka puasa. Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan kabar gembira dengan sabdanya,
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ ، غَيْرُ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
"Barangsiapa yang memberi makan orang yang (berbuka) pua- sa, maka baginya pahala semisal orang yang berpuasa, tanpa dikurangi dari pahala orang yang berpuasa sedikitpun" (HR. At- Tirmidzi: 807 dan Ibnu majah: 1746)
Sebagai faedah: memberi makan orang yang berbuka puasa ada beberapa bentuk:
Mengundangnya untuk makan di rumah, atau
Membuatkan makanan dan mengirimkan untuknya, atau
Membelikan makanan untuknya.
Kalau kita menjamu satu orang saja untuk berbuka, maka pahala puasanya akan kita dapatkan dan tidak mengurangi pahala orang itu sedikitpun.
Lalu, bagaimana kalau yang kita jamu ada 5 orang? Atau satu masjid? Berapa banyak pahala yang didapat.
Hadirin kaum muslimin dan muslimat yang kami hormati, mari kita gunakan kesempatan emas ini untuk menjamu berbuka puasa keluarga, kawan, tetangga dan siapa saja. Supaya kita bisa meraih pahala yang berlipat-lipat ganda.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, pembawa risalah Islam yang penuh dengan akhlak mulia.
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT,
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan, termasuk menjaga lisan dari perbuatan ghibah dan fitnah. Ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain di belakangnya. Sedangkan fitnah adalah menyebarkan berita bohong yang dapat menimbulkan permusuhan.
Kedua perbuatan ini merupakan dosa besar yang dapat merusak pahala puasa dan membuat hati menjadi kotor.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga lisan di bulan Ramadhan dengan cara:
Berbicara hal yang baik dan bermanfaat
Menghindari membicarakan keburukan orang lain
Selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya
Memaafkan kesalahan orang lain
Menyibukkan diri dengan hal-hal positif
Dengan menjaga lisan, in sha Allah kita dapat meraih kemuliaan di bulan Ramadhan dan terhindar dari dosa ghibah dan fitnah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
Hadirin kaum müslimin dan muslimat, yang berbahagia, tema kita pada saat ini adalah "Kacang lupa kulitnya."
Kira-kira apa makna pribahasa itu? Artinya adalah "Orang yang lupa akan asal usulnya."
Seperti orang yang merantau jauh ke negeri antah be-rantah, tidak pulang-pulang, lupa dengan kampung halaman. Maka masuk dalam pribahasa ini "Seperti kacang lupa dengan kulitnya."
Ternyata dalam ibadah pun ada sebagian yang seperti kacang lupa dengan kulitnya. Kok bisa?
Itulah... ketika bulan Ramadhan, rajin beribadah, shalat, puasa, sedekah, baca Al-Qur'an. Lalu selesai Ramadhan selesai pula ibadahnya, lupa shalat, Al-Qur'an jadi berdebu karena tidak di baca lagi, dan masjid menjadi sepi.
Lihatlah ketika bulan Ramadhan yang shalat isya dan tarawih di masjid, banyakkan? Coba lihat kembali di malam takbiran, dan malam-malam berikutnya berapa orang yang shalat isya di masjid?
Jama'ah yang semoga di berkahi Allah, apakah dengan berakhirnya bulan Ramadhan, maka berakhir pula ibadah kita kepada Allah? Apakah ibadah kita kepada Allah hanya dikhususkan pada bulan Ramadhan saja? Padahal Allah berfirman,
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
"Beribadahlah kepada Allah sampai kematian menjemputmu" (QS. Al-Hijr: 99)
Ingatlah, bahwa Allah yang kita sembah di bulan Rama-dhan adalah Allah yang kita sembah di bulan-bulan lainnya. Allah yang memerintahkan kita shalat di bulan Ramadhan ada-lah Allah yang memerintahkan kita untuk shalat lima waktu di bulan lainnya.