Simak Contoh 15 Kultum Ramadhan Singkat 2 Menit

Iqbal Widiarko, Jurnalis
Kamis 13 Maret 2025 14:37 WIB
Ilustrasi ustadz tengah menyampaikan kultum Ramadhan yang singkat/Foto: FreePik
Share :


7. Pentingnya Kesehatan saat Menjalankan Puasa

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan. Selain meningkatkan ketaqwaan, puasa juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan di bulan puasa, beserta penjelasannya:

Menyantap makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka.
Saat sahur, pilihlah makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, dan serat. Hindari makanan yang tinggi lemak dan gula. Saat berbuka, jangan langsung makan berlebihan. Sebaiknya mulai dengan makanan ringan dan kurma, kemudian dilanjutkan dengan makanan utama yang bergizi seimbang.

- Minum air putih yang cukup.
Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kelelahan, sakit kepala, dan sembelit. Pastikan Anda minum air putih minimal 8 gelas per hari, terutama saat sahur dan berbuka.
- Tidur yang cukup.
Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Pastikan Anda tidur minimal 7-8 jam per hari selama bulan Ramadhan.
- Melakukan olahraga ringan.
Olahraga ringan dapat membantu meningkatkan kebugaran tubuh dan mencegah penyakit. Lakukan olahraga ringan selama 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga.
- Menghindari aktivitas yang berlebihan.

Hindari aktivitas yang berlebihan yang dapat menyebabkan kelelahan dan dehidrasi. Aturlah waktu Anda dengan baik agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan maksimal.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

8. Keutamaan Berbuka Puasa dan Sunah-Sunahnya


Ilustrasi Makan Bersama
Ilustrasi Makan Bersama. foto/istockphoto
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Puasa adalah ibadah yang penuh dengan hikmah dan keutamaan. Salah satu momen yang paling dinanti oleh orang yang berpuasa adalah waktu berbuka. Berbuka puasa bukan hanya sekadar makan dan minum setelah seharian menahan lapar dan haus, tapi juga memiliki banyak keutamaan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya.” (HR. Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa berbuka puasa adalah momen yang penuh keberkahan dan kebahagiaan. Selain itu, orang yang memberi makan untuk berbuka puasa juga mendapatkan pahala besar.

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi).

Bayangkah, hanya dengan memberi makan berbuka kepada orang yang berpuasa, kita ikut mendapatkan pahalanya. Tak hanya itu, kita juga perlu tahu bahwa ada banyak sunah dalam berbuka yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Pertama adalah menyegerakan berbuka.

Rasulullah SAW bersabda: "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, berbuka dengan kurma atau air. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

”Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud).

Ketiga, membaca doa berbuka seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

“Ketika berbuka puasa, Rasulullah SAW berdoa: Dhahaba azh-zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah).” (HR. Abu Daud).

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Berbuka puasa bukan hanya tentang membatalkan puasa dan menikmati makanan, tetapi juga momen untuk mensyukuri nikmat Allah, mengamalkan sunnah Rasulullah, serta berbagi dengan sesama.

Semoga kita semua dapat mengamalkan sunnah-sunah berbuka puasa dan mendapat keberkahan serta pahala yang berlipat ganda di bulan Ramadhan ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb.


9. Menjaga Lisan

Assalamu'alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

(Latin: Alhamdulillahi rabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a'laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du)

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan anugerah dan karunia yang sangat besar kepada kita. Sehingga kita bisa hadir dalam masjid yang mulia ini untuk melaksanakan shalat fardhu Isya dan Tarawih secara berjamaah.

Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah

Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan rahmat. Keberkahan tersebut bisa jadi karena di dalamnya ada ibadah puasa yang diwajibkan kepada umat Islam. Untuk mendapatkan rahmat dan keberkahan tersebut, tentu harus melaksanakan ibadah puasa sekaligus memperhatikan adab-adabnya.

Menurut Syekh Izzuddin bin Abdissalam dalam kitabnya Maqashidush Shaum, ada enam adab bagi orang yang berpuasa, salah satunya adalah menjaga lidah dan anggota tubuh dari perbuatan yang dzalim dan melanggar syariat.

Jemaah yang dirahmati oleh Allah SWT,

Bagi orang yang berpuasa, penting sekali dalam menjaga lisan dan hati agar bisa menebar kedamaian di bulan suci Ramadhan. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah Saw bersabda:

من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه

Artinya: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan melakukannya, maka Allah tidak butuh jika ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Al-Bukhari)

Syekh Shalih bin Abdullah bin Ahmad al-'Ushaimi dalam kitabnya, Syarah Maqashidush Shaum, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan "qaulaz zûr wal 'amala bih" dalam hadits tersebut adalah dilarang untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu yang bathil.

Lebih jauh, maksud utama dari puasa adalah 'puasa' dari melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt, yaitu dengan cara menjaga lisan dari berkata buruk, ghibah, mencemooh, dan sebagainya. Oleh karena itu, jika seseorang yang berpuasa tetap tidak bisa menjaga lisannya, maka pahala puasanya tentu menjadi kurang sempurna. (Syekh Shalih bin Abdullah bin Ahmad al-'Ushaimi, Syarah Maqashidush Shaum, hal. 55)

Jemaah yang berbahagia,

Menjaga lisan dari perbuatan ghibah, namimah, dan sebagainya, merupakan suatu keniscayaan bagi umat Islam yang menginginkan pahala puasanya sempurna. Rasulullah saw sendiri telah mewanti-wanti bahwa ghibah, namimah, berbohong, bisa menggugurkan pahala puasa. Beliau bersabda,

خَمْسٌ يُفْطِرْنَ الصَّائِمَ: الْغِيْبَةُ، وَالنَّمِيْمَةُ، وَالْكَذِبُ، وَالنَّظَرُ بِالشَّهْوَةِ، وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ

Artinya: "Lima hal yang bisa menggugurkan pahala orang berpuasa; membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu." (HR Ad-Dailami)

Selain itu, ghibah sendiri merupakan perbuatan tercela yang dalam Al-Qur'an disebut bahwa pelaku gibah diumpamakan seperti orang yang memakan daging orang yang digibahkan. Allah swt berfirman,

وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: "Janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat: 12).

Adapun yang dimaksud dengan ghibah itu sendiri adalah menyebut-nyebut setiap sesuatu yang dibenci seseorang, baik dalam hal yang masih ada kaitannya dengan agama, dunia, pribadi, akhlak, harta, anak, istri, pelayan, pakaian, dan sebagainya." (Syekh Wahbah Zuhaili, Tafsirul Munir, [Damaskus: Darul Fikr, 1991 M], juz. 13, hal. 256-257)

Muslimin muslimat yang dicintai Allah ...

Mengingat pentingnya menjaga hati dan lisan, terlebih di bulan suci Ramadhan, mari jadikan momentum bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini dengan menebar kedamaian. Wallahu a'lam.

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya