JAKARTA - Para festival musik di Jakarta belum lama ini, para penonton sholat Jumat di arena konser. Musikus legendaris Rhoma Irama menjadi imamnya. Lalu, bagaimana hukum sholat Jumat di arena konser?
Sholat Jumat di venue konser memang bukan hal lazim di Indonesia. Hal ini mengingat mayoritas umat Islam biasa melaksanakan sholat Jumat di masjid.
Kejadian ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Melansir laman NU, Jumat (12/9/2025), Dalam literatur fiqih terdapat pandangan yang lebih beragam mengenai hal ini.
Sayangnya, keterbatasan literasi fiqih membuat sebagian orang mudah menghakimi dengan komentar negatif tanpa berusaha memahami terlebih dahulu dasar-dasar hukumnya.
Jika mencoba berpikir positif, warganet yang menilai sholat Jumat di acara tidak sesuai prosedur fiqih Islam mungkin berpegang pada madzhab Malikiyah. Itu karena Malikiyah mensyaratkan sholat Jumat harus dilaksanakan di masjid. Hal ini sebagaimana dicatat Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi dari kalangan Malikiyah berikut:
ولا يصح أن يقول أحد في المسجد إنه ليس من شرائط الصحة، إذ لا اختلاف في أنه لا يصح أن تقام الجمعة في غير مسجد
Artinya: “Tidak sah bila ada yang mengatakan bahwa masjid bukan termasuk syarat sah sholat Jumat. Sebab tidak ada perbedaan pendapat bahwa shalat Jumat tidak boleh ditegakkan selain di masjid,” (Al-Muqaddimat wal Mumahhidat, [Beirut: Dar Gharbil Islami, 1988], jilid I, hlm. 223).
Namun, madzhab Syafi’iyah, yang dianut mayoritas umat Islam Indonesia, berbeda pandangan dengan Malikiyah. Menurut Syafi’iyah, sholat Jumat tidak disyaratkan harus dilakukan di masjid. Imam Nawawi mencatat hal ini sebagai berikut:
قال أصحابنا ولا يشترط إقامتها في مسجد ولكن تجوز في ساحة مكشوفة بشرط أن تكون داخلة في القرية أو البلدة معدودة من خطتها فلو صلوها خارج البلد لم تصح بلا خلاف سواء كان بقرب البلدة أو بعيدا منه وسواء صلوها في كن أم ساحة