JAKARTA - Siapa sosok yang memberikan nama bulan Rabiul Akhir? Sosok tersebut menarik diketahui kalangan muslim.
Saat ini kalender Hijriah telah memasuki bulan Rabiul Akhir. Rabiul Akhir merupakan bulan keempat dalam kalender hijriah. Bulan ini setelah Rabiul Awal dan sebelum Jumadal Ula.
Sosok yang memberikan nama bulan Rabiul Akhir adalah Kilab bin Murrah. Ia merupakan kakek buyut kelima Rasulullah SAW, melansir laman NU, Kamis (25/9/2025).
Pada masa Jahiliyah, masyarakat Arab menyebut bulan Rabiul Akhir dengan nama Wubshan atau Wabshan. Sementara Rabiul Awwal dikenal dengan sebutan Khawwan atau Khuwwan, dan Jumadal Ula disebut al-Hanin. Hal ini sebagaimana dijelaskan Abu Bakar Muhammad dalam karyanya Jamhartul Lughah (Beirut: Darul 'Ilmi, 1987, jilid 3, hlm. 1311).
Nama tersebut terhubung dengan fenomena alam pada musim rabi’ atau musim semi yang terjadi di Jazirah Arab, di mana rerumputan menghijau, tanaman tumbuh subur, dan pepohonan berbuah.
Musim semi umumnya berlangsung selama dua bulan, sehingga nama ini melekat pada dua bulan berturut-turut, yakni Rabiul Awwal dan Rabiul Akhir.
Selain itu, dalam Lisanul Arab, Abu al-Ghauts menjelaskan kata rabi‘ tidak hanya disandang sebagai nama dari dua bulan Hijriah, yakni bulan ketiga dan keempat saja.
Namun, kata rabi' juga menjadi nama musim di antara enam musim yang ada, yaitu ar-rabi al-awwal (musim semi pertama), shaif (musim panas), qaizh (puncak musim panas), al-rabi‘ al-tsani (musim semi kedua), kharif (musim gugur), dan syitaa (musim dingin).
Selain itu, masyarakat Arab menyebut bulan tersebut dengan awalan syahr yang memiliki arti bulan (dalam kalender).
Mengutip dari Ahmad ibn Muhammad dalam kitab al-Misbahul Munir, terdapat dua cara penyebutan bulan ketiga dan keempat Kalender Hijriah ini. Pertama, penyebutannya dengan model sifat mausuf (na'at-man'ut), yakni syahru al-rabi‘i al-akhir atau al-awwal.
Cara kedua adalah dengan mengidhafahkan, yakni syahru rabi‘il akhir atau syahru rabi'il awwal.
Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)