Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ramadan dan Pengampunan

Ramadan dan Pengampunan
A
A
A

Dalam hadis riwayat Ahmad dan Baihaqi, Rasulullah bersabda: “Di antara satu salat ke salat lain adalah peleburan dosa. Di antara satu Jum’at ke Jum’at lain adalah adalah peleburan dosa. Di antara satu Ramadan ke Ramadan lain adalah peleburan dosa, kecuali bagi tiga hal: menyekutukan Allah, meninggalkan sunnah, dan melepaskan perjanjian.

Sahabat bertanya tentang maksud meninggalkan sunnah dan melepaskan perjanjian. Rasullah menjawab, melapaskan perjanjian adalah, “Engkau berbaiat kepada seseorang dengan tangan kananmu, kemudian engkau menyelisihinyadan engkau perangi dia dengan pedangmu. Adapun meninggalkan sunnah adalah keluar dari jama’ah.”

Salah satu bacaan yang diajarkan Rasulullah sepanjang Ramadan dan menyongsong lailatul qadar adalah doa Allâhmumma innaka ‘Afuwwun, tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, suka mengampuni maka ampunilah aku). Redaksi yang digunakan adalah ‘Afuww bukan Ghafūr. Kedua-duanya menunjuk sifat Allah yang Maha Pengampun. 

Menurut Imam Ghazali, pengampunan dalam bentuk ‘Afuww lebih intensif ketimbang Ghufrân. Dalam kitab Al-Maqshad al-Asnâ fi Syarh Asma’illâhil Husnâ, Imam Ghazali membagi dua jenis pengampunan dosa.

Pertama, penghapusan. Ini adalah kemurahan Allah yang paling tinggi. Jika seseorang bersalah, dia bukan hanya dimaafkan alias tidak dihukum, tetapi catatan dosanya dihapus. Mengampuni dosa dengan cara menghapusnya adalah pengertian ‘Afuww.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement