Lama waktu berpuasa di beberapa tempat bisa berbeda-beda. Penentuannya bergantung dari waktu matahari terbit dan terbenam. Akan tetapi, perbedaan lama puasa bisa juga terjadi dalam satu tempat yang sama. Contohnya di Burj Khalifa, Dubai.
Di gedung pencakar langit tertinggi di dunia itu, ada 3 waktu berbuka puasa. Mengapa demikian? Dijelaskan oleh astrofisikawan terkenal, Neil deGrasse Tyson hal itu dikarenakan perbedaan ketinggian Burj Khalifa.
"Selama Ramadan, puasa di siang hari untuk umat Islam berakhir saat matahari terbenam. Tetapi untuk Burj Khalifa di Dubai, bangunan tertinggi di dunia, matahari terbenam empat menit kemudian di lantai atas. Penghuni di lantai yang tinggi dapat melihat melampaui cakrawala permukaan tanah, lebih jauh di sepanjang kelengkungan Bumi," tulis Neil dalam akun Twitter pribadinya seperti yang Okezone kutip, Rabu (8/5/2019).

Baca Juga: Mengenal Peci Sufi Sundul Langit, Cocok untuk Oleh-Oleh Ramadan
Merangkum berbagai sumber, fakta ini telah populer selama beberapa tahun terakhir. Bahkan Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal Pemerintah Dubai mengeluarkan surat edaran yang menyatakan penduduk yang tinggal di antara lantai 60 dan 120 akan berbuka puasa empat menit lebih lama dibandingkan dengan mereka yang tinggal di lantai bawahnya.
Selain itu, orang-orang yang tinggal di lantai 121 atau bahkan lebih tinggi baru bisa berbuka puasa enam menit setelah waktu berbuka puasa mereka yang tinggal di lantai bawah.