Mengapa topik illuminati begitu menarik minat masyarakat Jawa Barat?
Acara diskusi ini menyedot perhatian masyarakat Jawa Barat. Sejak pukul 10.00 WIB, Bale Asri Pusdai Jabar telah penuh sesak dipadati warga. Pengamat Komunikasi Politik Unikom Bandung, Adiyana Slamet, menuturkan ada tiga hal yang mendorong itu terjadi.
Pertama, masyarakat Jawa Barat merupakan basis komunitas Islam yang kuat. Bahkan, jika ditarik ke masa lalu, Jawa Barat adalah basisnya DI/TII dan Masyumi.
"Ini akan melekat sepanjang masyarakat Jawa Barat hidup," kata Adiyana.

Kedua, faktor ustad yang memunculkan isu itu dan kemudian viral di media sosial. Ditambah lagi, isu itu menyangkut Ridwan Kamil, seorang pejabat publik.
"Yang memunculkan isu ini seorang ustad sehingga banyak perdebatan dan kontroversi yang kemudian menjadi opini publik. Saya yakin kalau tidak dimunculkan oleh ustad atau ulama tidak akan menjadi kontroversi," kata Adiyana.
Bagaimana tanggapan masyarakat?
Beragam tanggapan dari masyarakat setelah mendengar penjelasan dari kedua belah pihak terkait kontroversi Masjid Al Safar.
Irma Puji, mahasiswi asal Bandung, merasa puas dengan penjelasan dari kedua belah pihak, baik Ridwan Kamil dan Rahmat Baequni.
"Respons saya sangat mengejutkan tanpa disadari di sekeliling kita, di lingkungan kita ini banyak banget arsitektur yang kita tidak tahu asal-usulnya, maksud dan tujuannya apa, dan ternyata ketika dibuka ada maksud tertentu," tutur Irma.
Sedangkan Yanti, warga Bandung lainnya, mengaku masih percaya akan adanya simbol-simbol illuminati, seperti yang disampaikan Rahmat Baequni.
"Kalau secara itu mah kalau yang sering ikut kajian Ustaz Rahmat, pasti percaya kalau saya kan sering ikut ceramahnya, jadi percaya," katanya.
(Helmi Ade Saputra)