Dengan sifat Rasulullah yang sangat empati kepada Shoffiyyah dan melihat ekspresi jujur Rasulullah saat meminta maaf kepadanya, Shoffiyyah akhirnya malah jatuh cinta kepada Rasulullah.
Kemudian, Shoffiyyah menceritakan mimpinya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku pernah bermimpi, bahwa dalam mimpi saya melihat ada rembulan di atas Kota Madinah lalu jatuh kepangkuan saya.”
Jibril kemudian turun menjelaskan maksud dari mimpi Shoffiyyah kepada Rasulullah, “Maksud dari rembulan itu adalah kamu, ia akan menjadi istri kamu di dunia dan akhirat.”
Rasulullah pun terkejut. Beliau merasa tidak enak karena Shoffiyyah janda dan baru saja ditinggal suaminya. Kemudian malaikat Jibril menjelaskan lagi, “Ya Rasulullah, Allah menyuruh engkau untuk melamar dia.”
Dengan rasa tidak enak hati, Rasulullah melamar Shoffiyyah. Kemudian Shoffiyyah menerima lamaran Rasulullah. Menikahlah Rasulullah dengan Shoffiyyah dengan hanya bermodalkan akhlak.
Dalam kisah Rasulullah dengan Shoffiyyah, kita mendapatkan pelajaran bahwa rasa benci yang dari seseorang tidak membuat kita harus membalasnya dengan rasa benci juga kepada orang tersebut. Dengan membalas dengan kebaikan, kemungkinan orang tersebut akan balik menyukai kita.
(Dyah Ratna Meta Novia)