Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Memikirkan Bintang hingga Matahari, Akhirnya Nabi Ibrahim Menemukan Allah SWT

Memikirkan Bintang hingga Matahari, Akhirnya Nabi Ibrahim Menemukan Allah SWT
Nabi Ibrahim memikirkan bintang-bintang (Foto:ASC)
A
A
A

 Saat melihat bintang, bulan, hingga matahari di langit, mulanya ia merasa itu secara satu persatu adalah Tuhan. Namun, setelah mereka semua lenyap, ia sadar bahwa Tuhan tidak mungkin menghilang begitu saja.

“Demikian pula seperti bulan dan bintang, matahari pun hilang matahari pun berubah. Maka beliau mengatakan tidak mungkin ini Tuhan dan saya menemukan Tuhan adalah Yang Maha Satu, Yang Esa, Yang Tunggal, yang tidak punya sekutu, dan tidak mungkin berubah,” kata Ibrahim.

Sebab, dalam pemikiran Nabi Ibrahim, yang berubah berarti alam, berarti diciptakan. Jika diciptakan, berarti baru. Jika baru, berarti membutuhkan yang menciptakan. Sementara yang menciptakan tidak boleh berubah, tidak boleh baru, harus tetap langgeng dan lestari.

“Alam ini berubah. Setiap yang berubah itu mempunyai sifat baru. Setiap yang baru pasti membutuhkan yang menciptakan. Yang menciptakan tidak boleh berubah, yaitu Allah,” kata Kiai Said.

Dari situlah, Nabi Ibrahim as baru menemukan Tuhan sesungguhnya yang menciptakan langit bumi, bintang, bulan, dan matahari.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement