Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) Mahfud MD mengatakan, dalam berdakwah, KH Fuad Hasyim mengembangkan Islam wasathiyah, yakni Muslim yang menyakini bahwa agama yang dianutnya paling benar namun pada saat bersamaan tidak menyalahkan orang lain yang mempunyai keyakinan berbeda.

"Cara berpikir seperti itu menimbulkan sikap saling menghargai antarpemeluk agama atau disebut dengan tasamuh," ujar Mahfud MD saat mengisi acara Haul ke-XV KH Fuad Hasyim di Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Senin (19/8) malam.
Dalam konteks lebih luas, keberadaan agama-agama disebut pluralisme. Menurutnya, pluralisme bukan membenarkan semua agama, melainkan mengakui keberadaan agama lain. Perbedaan agama merupakan fakta dan fitrah yang diciptakan oleh Allah.
"Kepercayaan akan itu bahwa perbedaan itu Tuhan yang menciptakan, menimbulkan kesadaran kepada kita karena perbedaan itu ciptaan Tuhan maka kita menghargai orang yang berbeda dengan kita sebagai fakta sebagai fitrah yang tidak bisa dihindari. Itulah pluralisme. Jangan diartikan pluralisme itu semua agama sama, semua agama benar. Ndak!" terangnya.