Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kewajiban Bertobat Menurut Imam Al Ghozali

Kewajiban Bertobat Menurut Imam Al Ghozali
Manusia bisa bertobat setiap hari (Foto: Human Resources)
A
A
A

Manusia selalu berlumur dosa. Ibaratnya siang hari bekerja dan beribadah, malam hari menyambangin klub-klub malam untuk mencari kesenangan sesaat dalam kubangan dosa. Oleh karena itu supaya dosa tidak terus menumpuk alangkah baiknya jika kita mulai bertobat.

 Meminta ampunan Allah

Sesungguhnya bertobat kepada Allah SWT bisa dilakukan setiap hari agar kita bisa membersihkan diri dari dosa-dosa. Orang yang memahami ilmu pasti tahu, jika ia berbuat dosa, ia dihantui neraka dan siksa-siksanya.

Santri asal Bojonegoro, Ahmad Dhiya’udin mengatakan, seperti penggambaran seorang lelaki yang ditinggalkan kekasihnya, pasti lelaki tersebut merasakan panasnya hati dan kemudian rasa sakit itu merobek hatinya hingga tak terkira.

Kalau kepergian kekasihnya disebabkan perilaku jelek lelaki itu, ada baiknya ia berpikir dan menyesali perilaku yang ia lakukan. Dalam istilah arab menyesal diberi kata 'nadhamah'. Ketika rasa sakit menguat di dalam tubuh dan menyelimuti hati seorang lelaki itu, ia harus bergerak untuk bangkit (irodah) dari penyesalan-penyesalan dan keterpurukan yang dihadapinya menuju jalan yang lebih lurus dan terang.

Ahmad menjelaskan, dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin terdapat penjelasan jika dosa telah bertindis-lapis, niscaya dosa itu akan menjadi berkarat melumuri hati manusia. Jika itu terjadi manusia akan condong berbuat keburukan.

Hati yang mati akan sulit untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, ia akan jauh dari kebenaran dan kebaikan agama. Manusia seperti ini biasanya sering tak mempedulikan perihal yang berkaitan dengan urusan akhirat.

Agar umat muslim di penghujung ajal bisa dengan mudah melafalkan kalimat thayyibah, kalimat La ilaha ilallah. "Pertama kita harus membiasakan melafalkan kalimat itu. Kedua, hati kita harus selalu diisi dengan kalimat thayyibah setiap harinya. Kita harus sering mengucapkan istighfar untuk membersihkan diri, dan kita parfumi dengan bersalawat kepada Nabi."

Imam Ghozali dalam kitabnya, berani menjadikan tobat sebagai sebuah kewajiban bagi orang yang memiliki keimanan. Imam Ghozali menyandarkan pendapatnya pada sebuah ayat Alquran: “Dan bertobatlah kamu—sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman—agar kalian beruntung.”(QS.An-nur:31)

Menurut Ahmad, dari ayat di atas dapat kita lihat anjuran tobat ditujukan bagi hamba-hamba Allah yang beriman. "Sebagai orang yang beriman kita harus membiasakan tradisi tobat setiap saat, jangan sampai di dalam hati kita terbesit sebuah anggapan bahwa kita adalah adalah mahluk yang suci dari dosa."

Rasulullah juga selalu mengingatkan dan mengajak kepada kita untuk bertobat kepada Sang Ilahi. Manusia juga tidak akan bahagia menjumpai Tuhannya kelak jika mereka masih membawa dosanya.

Seperti dilansir dari website Ponpes Lirboyo, kadang-kadang orang tidak mau bertobat karena tidak tahu bagaimana caranya bertobat. Padahal untuk bertobat kita hanya perlu merenungi dan menyesali apa yang telah kita lakukan, dan membuat janji suci kepada Allah untuk tidak mengulangi dosa yang sama.

Selain itu, lanjut Ahmad, perbanyak salat malam karena salat malam salah satu pintu terdekat untuk mengantarkan kalimat istighfar kepada Allah. "Hari ini, kita bisa memulainya dengan bertobat. Mungkin untuk besok kita sudah bisa membiasakakan tobat sebagai rutinitas kita."

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement