Ustadz Abdurrahman Djaelani atau yang akrab dipanggil Ustadz Udjae mengatakan, hajar aswad berada di titik permulaan tawaf, yaitu terletak pada bagian sudut timur laut dari bangunan Kakbah.
“Semua orang tawaf selalu memulai tawafnya dari situ. Tidak hanya itu saja keutamaan mencium Hajar Aswad sebagaimana diriwayatkan Abu Ubaid, Baginda Rasulullah mengkiaskan Hajar Aswad sebagai ‘tangan Allah’ di bumi. Barangsiapa yang mengusap Hajar Aswad, seolah-olah sedang bersalaman dengan Allah subhânahu wa ta’âlâ. Selain itu, ia dianggap seperti sedang berbaiat kepada Allah dan Nabi Muhammad shallallahu ‘allaihi wa sallam."
Tak hanya itu saja, masih ada keutamaan lain dari mencium hajar aswad lainnya. Yaitu, pada hari kiamat, hajar aswad akan menjadi saksi bagi siapa saja yang pernah menyentuhnya dengan sungguh-sungguh sebagaimana hadits yang diriwayatkan dalam kitab as-Sunan karya at-Tirmidzi dan al-Ausath karya at-Thabrany.
“Sungguh, aku tahu kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menciummu, aku pun enggan menciummu.” (HR Bukhari)
(Muhammad Saifullah )