"Pesantren laboratorium perdamaian, tempat menyemai ajaran Islam rahmatan lil alamin," ujarnya, Selasa (22/10/2019).
Menurut Kamaruddin, santri terbiasa dengan keterbukaan kajian dari berbagai kitab, bahkan lintas madzhab. Santri dididik belajar menerima perbedaan dari sumber hukum otentik. Santri terbiasa dengan moderasi dalam beragama.
"Moderasi penting bagi masyarakat plural sehingga keberagamaan dapat disikapi bijak serta toleransi dan keadilan terwujud," tandasnya.