London adalah salah satu kota yang paling kosmopolitan dengan beragam budaya di dunia. Meskipun demikian kadang-kadang muslim di London, Inggris merasa terpinggirkan.
Citra muslim dan Islam telah dirusak oleh media barat selama beberapa dekade terakhir. Akibatnya Islamofobia terus meningkat di negara-negara seperti Inggris dan negara-negara barat lainnya. Namun muslim di London tak menyerah dengan keadaan ini dan terus berjuang mengharumkan nama Islam.

Menjadi minoritas bukan hal yang mudah sebab kebijakan-kebijakan akan selalu berpihak kepada kelompok mayoritas. Isu-isu negatif sering dilontarkan kepada kaum minoritas.
Padahal di dalam sejarah Islam, kita menyaksikan bagaimana umat Islam menjadi penguasa dan toleransi dijunjung tinggi, tanpa melanggar batas-batas yang sudah ditentukan oleh syariat Islam.
Kita dapat melihat bagaimana Rasulullah SAW memaafkan para petinggi dan masyarakat Quraisy yang pernah menghina dan menyakitinya ketika awal-awal dakwah Islam.
Kita juga dapat menemukan bagaimana kisah inspiratif Salahudin Al-Ayyubi yang sangat toleransi saat berperang melawan pasukan salib. Kita juga bisa melihat sejarah penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al-Fatih yang tidak memaksa siapapun untuk memeluk Islam ketika sudah menaklukan kota tesebut.
Namun muslim di Inggris menolak untuk menyerah pada keadaan yang ada. Mereka tetap memerangi islamofobia dengan memberikan pesan damai dan menebar cinta.
Beberapa hari lalu, muslim di London membagi-bagikan bunga mawar di Trafalgar Square dan memberikan informasi kepada orang-orang yang lewat tentang Islam.
Aksi bagi-bagi bunga mawar ini sangat penting untuk melawan islamofobia. Acara tersebut bisa menjadi sarana buat komunitas muslim di sana untuk menjelaskan kepada masyarakat sekitar bagaimana Islam yang sebenarnya, Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
Pada mawar-mawar yang dibagikan itu dicantumkan kutipan dari Rasulullah SAW.
Penyelenggara acara bagi-bagi bunga mawar berharap untuk menyatukan orang-orang dari agama yang berbeda tetapi juga memperkuat ikatan antara kelompok-kelompok Islam yang berbeda.
Tujuan aksi ini untuk menyampaikan pesan perdamaian kepada siapapun bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian.
Saat ratusan mawar ini dibagikan, beberapa orang bergegas lewat tak mempedulikan bagi-bagi mawar ini. Namun banyak juga warga yang rela berhenti untuk bertanya mengenai mawar dan islam ini.
Seperti dilansir ABNA, beberapa jam setelah acara, alun-alun Trafalgar dan jalan-jalan di sekitarnya dipenuhi mawar yang cantik dan pesan-pesan kecil perdamaian dan niat baik muslim.
(Dyah Ratna Meta Novia)