Dari Umar Ibn Hakam, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu’Alaihi Wa Sallam memerdekakan Raihanah binti Zaid ibn ‘Amr Ibn Khanafah . Saat itu ia hidup bersama suami yang sangat mencintainya, Raihanah berkata: ‘Aku tidak akan mencari pengganti setelahnya.”
Raihanah adalah wanita yang sangat cantik. Ia berkata , “Ketika Bani Quraizhah jatuh menjadi tawanan Rasulullah, aku adalah salah seorang yang diajukan kepada beliau. Rasulullah memerintahkan agar aku dikucilkan. Saat itu Rasulullah berhak mendapat pilihan dalam rampasan perang. Ketika aku telah dikucilkan, Allah memilih diriku. Rasulullah membawaku ke kediaman Ummul Mundzir binti Qais untuk beberapa hari hingga para tahanan dibunuh dan para sandera kocar-kacir.
Rasulullah mendatangiku diriku. Aku menjauh dari beliau karena malu. Namun, Rasulullah menenangkanku dengan mengatakan: ‘Jika Allah dan Rasul-Nya memilih, Rasulullah memilihmu untuk dirinya.’ Aku menjawab: ‘Sesungguhnya, aku memilih Allah dan Rasul-Nya.’
Ketika aku masuk Islam, Rasulullah memedekakan diriku. Setelah itu, beliau menikahiku dengan mas kawin sebanyak 12 uqiyah dan 1 nasy (1 Uqiyah=1000 dirham, 1 nasy=500 dirham) sebagaimana mas kawin yang beliau berikan kepada para istri lainnya. Beliau menjadikanku pengantin di kediaman Ummul Mundzir. Beliau memberiku giliran seperti para istri yang lain dan memakikan hijab kepadaku.”
Rasulullah sangat simpati kepada Raihanah. Pasalnya, tidak ada sesuatu pun yang ia minta, kecuali beliau kabulkan. Ada yang mengatakan kepadanya: "Andai engkau meminta Rasulullah untuk membebaskan seluruh Bani Quraizhah, beliau pasti membebaskan mereka semua."
Raihanah pernah mengatakan, "Rasulullah tidak berdua denganku sebelum para sandera dibagi-bagi."
Rasulullah sering berduaan dengan Raihanah. Ketika itu Raihanah tinggal bersama Rasulullah hingga ajal menjemputnya sekembalinya dari Haji Wada'. Beliau makamkan Raihanah di Tanah Baqi'.