Pernyataan Raline itu bukan tanpa alasan. Hasil penelusuran Okezone desain arsitektur Masjid Sheikh Zayed memang sangat unik karena terinspirasi dari pengaruh arsitektural Mughal (India, Pakistan, Bangladesh) dan Mooris (Maroko).
Masjid ini juga dibangun dengan 82 Kubah bergaya Maroko dan semuanya dihias dengan batu pualam putih. Sementara untuk kubah utamanya memiliki diameter seluas 32.8 meter dan tinggi 55 meter dari dalam, atau sekitar 85 meter dari luar.

Menurut Turkey Research Centre for Islamic History and Culture kubah ini merupakan kubah terbesar yang pernah dibuat dalam jenis yang sama. Secara keseluruhan arsitektural masjid Agung Sheikh Zayed dapat disebut sebagai fusi dari arsitektural Mughal, Moorish dan Arab.
Luas Masjid Agung Sheikh Zayed sekitar 22.412 meter persegi atau setara dengan lima lapangan sepak bola, dan dapat menampung 40.960 jemaah sekaligus. Masjid ini juga memiliki lebih dari 1.000 pilar di area luar yang dilapis dengan lebih dari 20 ribu lembaran pualam dan batu alam polesan, termasuk lapis Lazuli, red agate, amethyst, abalone shell dan mother of pearl.

Di ruang utamanya terdapat 96 pilar bundar berukuran besar yang kesemuanya di lapisi dengan mother of pearl. Serta fitur utama ekterior masjid ini selain 82 kubahnya adalah empat bangunan menara setinggi hampir 107 meter di empat penjuru masjid.
Di sekililing masjid dibangun rangkaian kolam seluas 7.874 meter persegi yang dibangun menggunakan bahan keramik lantai warna gelap. Kolam kolam ini memantulkan bentuk arkade masjid, memberikan pemandangan spektakuler di bawah siraman cahaya lampu-lampu di malam hari.