Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sains dalam Alquran, Semut Keluarkan Bau Khusus Sebagai Tanda Kematian

Suherni , Jurnalis-Senin, 09 Desember 2019 |10:17 WIB
Sains dalam Alquran, Semut Keluarkan Bau Khusus Sebagai Tanda Kematian
Ilustrasi. Foto: BBC
A
A
A

SEMUT merupakan salah satu hewan yang tertulis di dalam Alquran, dan binatang mungil ini menjadi salah satu bukti kebesaran Allah SWT. Bagaimana tidak, semut ternyata bermasyarakat seperti manusia.

Allah berfirman, “Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, ‘Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (An-Naml: 18).

Dalam ayat ini Allah menetapkan bahwa semut bisa berbicara dan mempunyai pengetahuan. Faktanya, semut memiliki otak yang berukuran kecil, sel-sel saraf, dan saraf-saraf yang berfungsi untuk mengatur informasi dan peta petunjuk jalan menuju lokasi makanan dan rumah mereka.

Para ilmuwan juga menemukan fakta bahwa jika semut mati, ia akan menebarkan zat berbau khusus untuk menyiarkan kabar kematiannya kepada semut-semut yang lain. Bau inilah yang menyebabkan semut-semut lain segera mengetahui kematiannya dan langsung menguburnya sebelum serangga-serangga datang.

Ilustrasi. Foto: Istimewa

Ketika salah seorang ilmuwan mencoba menaruh zat tersebut pada semut yang masih hidup, semut-semut yang lain segera mendatangi dan menguburnya.

Lebih lanjut, ada satu jenis semut yang membangun tempat tinggal di atas tanah dari dedaunan dan ranting-ranting pohon sebagai bukti kekuasaan Allah. Semut jenis ini banyak ditemukan di bawah pohon cemara. Mereka juga membangun rumah di pohon-pohon yang sudah tua.

Walaupun semut tidak mempunyai peralatan yang memadai dalam membangun rumah, mereka berhasil membangun istana yang sempurna dan kuat. Semut hanya menggunakan semacam gunting yang terdapat di mulutnya, lalu mengunyah benda-benda yang dipotongnya hingga menjadi semacam adonan. Cara ini mungkin saja telah menginspirasi orang-orang Mesir kuno dalam membangun rumah dan piramida.

Semut-semut kecil tinggal di rumah, mereka menggali tanah menjadi kamar-kamar, membangun bungker, dan tumbuh di dalamnya dengan ditemani oleh para pendidik.

Sebagian semut ada yang bertugas menjaga rumah dan membersihkannya serta mengatur pasokan makanan yang disediakan oleh semut pekerja. Semut tidak mau ada satu pun makhluk yang melihat kehidupan dalam rumah mereka. Mereka juga tidak mau kedatangan tamu tak diundang untuk melihat system kehidupan semut yang mengagumkan.

Para ilmuwan mengungkapkan, ketika meninggalkan rumah, semut akan memberi tanda berupa zat kimia di titik-titik tertentu pada rute yang dilaluinya. Zat kimia tersebut mengeluarkan bau khas sehingga dapat menjadi penunjuk jalan bagi semut ketika pulang. Apabila salah satu semut di antara mereka menghapus zat kimia tersebut, semut yang bepergian itu tidak bisa kembali pulang.

Jika seekor semut melihat benda yang dianggap bermanfaat tetapi ia tidak mampu membawanya, ia akan mengambil semampunya dan menandainya dengan zat kimia di sekeliling benda itu, lalu ia akan kembali kepada teman-temannya. Setelah bertemu dengan teman-temannya, ia akan memberikan secuil benda yang dibawanya itu kepada semua temannya guna menunjukkan keberadaan benda itu kepada mereka.

Setelah berkumpul di lokasi benda tersebut, mereka bergotong-royong mengangkatnya menuju rumah mereka. Perlu diketahui bahwa semut memiliki otot yang sangat kuat. Jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya yang kecil, ia lebih kuat daripada para pegulat dan atletyang terhebat sekalipun.

Pasalnya, semut mampu mengangkat beban yang beratnya 3.000 kali lipat dari berat tubuhnya, tanpa merasa kesulitan.

Di antara insting semut yang menakjubkan adalah jika menemukan biji gandung, ia akan memecahnya menjadi dua bagian. Ia tahu, jika dibiarkan utuh maka biji itu akan tumbuh membesar dan merusak rumahnya. Adapun biji ketumbar dipecahnya menjadi empat potongan karena jika hanya dipecah menjadi dua bagian, dua bagian itu tetap bisa tumbuh.

Demikian dikutip dari Buku Pintar Sains dalam Al-Quran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah, Dr. Nadiah Thayyarah Halaman 591-597.

(Abu Sahma Pane)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement