Sejak pengangkatan pejabat setempat Chen Quanguo pada 2016, pembatasan terhadap jumlah dan akses terhadap masjid dimulai dengan sungguh-sungguh.
Hal ini bisa dilihat ketika kamera pengintai dan penghalang mulai dipasang di pintu masuk masjid dan para jamaah mulai ditandai. Kondisi seperti itu mengakibatkan berkurangnya jamaah yang pergi ke masjid.
Lebih lanjut, menurut Radio Free Asia, hampir 5.000 masjid ditutup di kota itu selama tiga bulan pertama masa jabatan Chen.
Menurut sumber independen, sejak 1997, China telah menutup lebih dari 1.200 masjid di seluruh Xinjiang. Selain itu, ratusan masjid kecil pun ditutup. Beberapa masjid yang ditutup oleh pemerintah kemudian dihancurkan seluruhnya, yang lain diubah menjadi kantor komunikasi untuk Partai Komunis.
Menurut AS dan PBB, sebanyak 1 juta orang atau sekitar 7 persen dari populasi muslim Xinjiang ditahan dalam kamp pendidikan ulang. Namun Beijing menyangkal dengan mengatakan, kamp-kamp di Xinjiang adalah pusat pendidikan kejuruan.