September lalu, Human Rights Watch yang bermarkas di New York merilis sebuah laporan yang menuduh Beijing melakukan kampanye sistematis pelanggaran hak asasi manusia terhadap muslim Uighur di Xinjiang. Kasus ini pun hangat kembali.
Perlu diketahui, Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China, kerap disebut juga sebagai rumah bagi banyak etnis minoritas, termasuk di dalamnya adalah orang Uighur Turki yang mana wilayah itu disebut juga dengan nama Turkestan Timur.
(Dyah Ratna Meta Novia)