Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Innalillahi, Penulis Buku Fikih Gus Dur Meninggal Dunia

Abu Sahma Pane , Jurnalis-Selasa, 28 Januari 2020 |10:06 WIB
Innalillahi, Penulis Buku Fikih Gus Dur Meninggal Dunia
Ilustrasi. Foto: Istimewa
A
A
A

INNALILLAHI wa innailaihi rajiun penulis buku Fikih Gus Dur, KH. Johari Sidroh meninggal dunia di RSUD Jombang, kemarin. Ia menghembuskan nafas terakhir di kamar 10 Paviliun Waluyo sekira pukul 11.45 WIB.

Sebelumnya KH Johari diketahui mengidap kangker hati atau liver. Dilansir dari laman resmi Pesantren Tebuirang pada Selasa (28/1/2020), dalam sepekan terakhir ia sebenarnya dalam perawatan yang intensif, namun nyawanya tak tertolong.

Kiai Johari wafat dalam usia 56 tahun dan meninggalkan istri dan tiga orang anak. “Beliau memiliki 3 orang anak. Meninggal barusan pukul 11.45 WIB,” ujar salah satu santrinya, Darmadi.

Jika sesuai rencana, jenazahnya disalatkan di Masjid Pesantren Tebuireng, lalu dimakamkan di Pemakaman Islam Desa Sumoyono, Cukir, Diwek Jombang.

Sekadar informasi, Johari merupakan murid dari kiai-kiai sepuh Tebuireng yang sanadnya langsung kepada Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, seperti KH Idris Kamali, KH. Sansuri Badawi, dan lain-lain.

Johari bukan hanya pakar fikih saja di Pesantren Tebuireng, namun ia juga dikenal memiliki spesialisasi di bidang ushul fikih, mantik, gramatika Arab, dan hadis.

Terakhir ia aktif mengajar di Pascasarjana Universitasnya Hasyim Asy’ari (Unhasy), Madrasah Muallimin Hasyim Asy’ari, Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah, dan mengasuh beberapa kajian keilmuan. Terbaru ia menulis buku Fikih Gus Dur yang diterbitkan oleh Pustaka Tebuireng. 

Sementara itu dikutip dari laman NU Online, Johari Sidroh menjelaskan pada September 2019, buku tersebut merupakan hasil penelitiannya saat meraih doktor di salah satu kampus. Ia tertarik dengan sosok ulama NU yang juga Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang nyetrik dan unik. Gus Dur sering berfikir dan bertindak di luar kebiasaan orang pada umumnya.

"Asal mula saya menyusun buku ini karena tuntutan disertasi, bermula dari hal sederhana. Saya mengambil fikih karena proses ijtihad manusia dalam menjawab setiap persoalan yang terjadi. Gus Dur termasuk orang unik," ucap Johari waktu itu.

(Abu Sahma Pane)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement