Setiap orangtua wajib memberikan pendidikan terbaik kepada anak Sebab hal ini juga berkaitan dengan pertanggungjawaban terhadap Allah SWT.
Pendiri sekaligus pengasuh Pusat Studi Alquran (PSQ) Prof M Quraish Shihab mengatakan, orangtua bukan hanya berkewajiban mendidik anak, tapi juga melindunginya dari semua hal yang berkaitan dengan dunia dan akhirat.
Dikutip dari channel Youtube Kultum QS, Quraish Shihab menjelaskan, orangtua yakni ayah dan ibu berkewajiban memberikan keteladanan kepada anaknya untuk ditirunya.
Lalu kapan seharusnya anak itu mendapatkan pendidikan?
"Dalam pandangan agama, anak mestinya telah disiapkan pendidikannya sebelum dia lahir," ujar Quraish Shihab.
"Contohnya, seorang ayah pernah berkata kepada anaknya, 'Aku mendidikmu sebelum engkau lahir.' Sang anak terheran-heran bagaimana caranya ayah? 'Kupilihkan untukmu ibu yang baik yang mendidikmu, sehingga engkau terdidik oleh ibu yang baik.'"
Quraish Shihab menjelaskan, seandainya seorang laki-laki memilihkan ibu yang tidak pandai mendidik anak-anaknya, niscaya anak itu pun tidak akan terbentuk seperti sekarang ini, yakni baik akhlaknya.
Begitu juga agama menganjurkan supaya seseorang jauh sebelum seorang anak lahir, pada saat-saat bertemu dengan ibunya, senantiasa berdoa agar dikaruniai anak yang saleh dan salehah.
Lebih lanjut, kata Quraish Shihab, apapun yang dilakukan oleh sepasang suami istri, kelak akan mempengaruhi kepribadian atau jiwa anaknya.
Oleh karena itu agama menganjurkan, agar kedua orangtua selalu dalam keadaan suci dan berdoa kepada Allah supaya dianugerahi anak yang terlindungi dari rayuan dan godaan setan.
"Nah, begitu lahir sang anak diperdengarkan azan, kalimat-kalimat takbir. Ini boleh jadi kata sementara orang tidak didengar oleh anak. Tapi betapapun itu sebagai isyarat kepada orangtua, bahwa dia memperkenalkan kepada anaknya Tuhan yang Maha Esa," kata Quraish Shihab.
Kemudian dapat disimpulkan, suara azan dan iqamah adalah pendidikan utama yang penting bagi anak sebelum maupun sesudah lahir. Dari situlah akan ditanamkan ke dalam jiwanya (anak), bahwa nantinya ia akan dibimbing selalu dekat dengan Allah SWT.