Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tekan Pandemi COVID-19, 70 Masjid di Singapura Tak Gelar Salat Jumat

Pradita Ananda , Jurnalis-Jum'at, 13 Maret 2020 |11:34 WIB
 Tekan Pandemi COVID-19, 70 Masjid di Singapura Tak Gelar Salat Jumat
Masjid tutup (Foto: Straits Times)
A
A
A

Situasi global, pandemi virus korona COVID-19 telah berdampak di lebih dari 100 negara di dunia, termasuk Singapura.

Bahkan sebagai langkah antisipasi penyebaran virus korona COVID-19, negara yang menjadi salah satu negara favorit destinasi wisata belanja ini diberitakan tidak lagi menggelar Salat Jumat berjamaah di masjid-masjid, sebagaimana dilapor Straitstimes, Jumat (13/3/2020).

 wabah COVID-19

Ya, Anda tak salah baca kok! Sebab, seperti pernyataan yang dikeluarkan oleh Islamic Religious Council of Singapore Kamis 12 Maret 2020 kemarin, per hari ini Salat Jumat berjamaah tidak lagi digelar.

Tidak hanya itu, semua 70 masjid di Singapura akan ditutup selama lima hari, dimulai pada Jumat 13 Maret 2020. Penutupan 70 masjid ini bertujuan ini untuk proses pembersihan masjid secara menyeluruh.

Langkah antisipasi ini, merupakan upaya pencegahan untuk menekan penyebaran virus korona COVID-19, setelah adanya kasus dua warga Singapura yang terinfeksi virus korona jenis baru tersebut setelah menghadiri pertemuan keagamaan massal di Selangor, Malaysia.

Islamic Religious Council of Singapore menambahkan bahwa penutupan semua masjid di Singapura ini bertujuan untuk mencegah munculnya sekelompok atau klaster kasus COVID-19.

Sementara itu, sejauh ini sebelumnya sudah ada empat masjid yang sudah ditutup untuk proses pembersihan. Masjid Jamae Chulia di South Bridge Road, Masjid Al Muttaqin di kawasan Ang Mo Kio, Masjid Hajjah Fatimah di wilayah Beach Road dan Masjid Kassim di Changi Road.

Berdasarkan keterangan pelaksana tugas Menteri Urusan Muslim Singapura, Masagos Zulkifli pada konferensi pers yang digelar Kamis 12 Maret 2020 kemarin, keempat masjid yang disebutkan di atas adalah masjid yang telah dikunjungi oleh pasien positif terinfeksi virus korona COVID-19.

Masagos Zulkifli yang juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air menerangkan, keputusan untuk menutup semua masjid di Singapura dibuat untuk melindungi masyarakat. Terutama melindungi orang-orang yang sudah lanjut usia yang merupakan mayoritas jamaah masjid-masjid di Singapura.

“Kita perlu untuk melindungi diri kita sendiri, masyarakat sekitar, dan orang-orang tercinta di sekeliling kita. Terlebih lagi, kita mengetahui dampak, efek, dari COVID-19 ini pada kalangan manula. Sebab itu, menurut kami langkah ini penting,” ujar Masagos Zulkifli

Dengan penutupan 70 masjid di seluruh Singapura ini, maka semua kegiatan masjid, seperti kuliah dan kelas-kelas kajian agama disebutkan akan dibatalkan hingga 27 Maret. Peninjauan lebih lanjut tentang kondisi kebersihan dan kebersihan di masjid-masjid akan dilakukan pada hari Senin 16 Maret sebelum dibuka kembali untuk umum.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement